https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Waspadai Bibit Sawit Abnormal, ini Ciri-cirinya

Waspadai Bibit Sawit Abnormal, ini Ciri-cirinya

Bibit sawit abnormal. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Banyak petani tanpa sengaja menanam bibit kelapa sawit abnormal. Tentu saja ini merugikan karena produktivitas akan terdampak signifikan. Sebab, bibit abnormal cenderung sulit untuk berbuah dan rentan terjangkit penyakit tanaman.

Zainal Muktamar, seorang pengamat pertanian di Bengkulu, menjelaskan bahwa bibit kelapa sawit abnormal tidak dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, harus dieliminasi sebelum ditanam di kebun. "Bibit sawit yang abnormal karena faktor genetik tidak dapat disembuhkan, sehingga harus dieliminasi sebelum masuk tahap pembibitan utama atau main nursery," kata Zainal, Rabu (20/9).

Baca Juga: Petani Sebaiknya Menanam Bibit Sawit di Akhir Musim Kemarau, ini Tujuannya

Seleksi bibit abnormal ini biasanya dilakukan pada tahap-tahap awal pertumbuhan bibit. Yaitu saat berumur 6, 9, dan 12 bulan atau menjelang proses pindah tanam ke lapangan. Bibit yang telah diseleksi sebagai abnormal sebaiknya dikumpulkan dan dimusnahkan untuk mencegah masalah lebih lanjut. "Tidak layak untuk ditanam di kebun," tegasnya.

Dia menambahkan, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan tahun 2021 telah memberikan panduan yang jelas mengenai kriteria bibit abnormal yang harus dieliminasi. Diantaranya daun yang mirip dengan rumput, kelainan dalam pembentukan klorofil pada daun (khimera), dan bibit dengan pelepah daun yang melintir atau berputar.

Baca Juga: Petani Sawit Bengkulu Diminta Lakukan ini untuk Atasi Penurunan Produksi

Selain itu, bibit abnormal cenderung tumbuh kerdil, memiliki titik tumbuh yang tidak berkembang normal, atau memiliki bentuk malformasi. "Jika petani menemukan ciri-ciri tersebut pada bibit kelapa sawit, maka sebaiknya dipisahkan dan jangan ditanam karena itu bibit abnormal," ujarnya.

Ketika bibit telah mencapai tahap pembenihan main nursery, seleksi masih berlanjut. Beberapa kriteria bibit yang harus diseleksi pada tahap ini meliputi bibit yang memiliki pelepah dan anak daun yang tegak dan kurang membuka (erect), anak daun yang terlalu rapat atau terlalu jarang, daun yang mirip rumput atau menggulung, serta penyakit tajuk (crown disease). Selain itu, bibit yang kerdil atau memiliki pertumbuhan memutar yang tidak balik juga termasuk dalam kriteria eliminasi.

Dengan seleksi bibit yang ketat, petani bisa meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kehilangan hasil panen. "Seleksi bibit abnormal di pre nursery dan main nursery menjadi pedoman penting bagi para petani dalam menjaga kualitas dan produktivitas kebun kelapa sawit mereka," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :