Berita / Serba-Serbi /
Warga Membalong Minta Bantuan Pj Gubernur Pulangkan 11 Orang dari Sel Polda Babel
Pertemuan Forum Keadilan Rakyat Belitung dengan Penjabat (Pj) Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu. Foto: Lulus
Pangkalpinang, elaeis.co - Forum Keadilan Rakyat Belitung menghadap Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu untuk menyampaikan harapan mereka agar membantu menyelesaikan konflik masyarakat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Foresta Lestari dan Polda Babel.
Mereka juga mengharapkan Suganda membantu pembebasan 11 warga Kecamatan Membalong dari tahanan Polda Babel.
"Kami bermaksud menindaklanjuti dan melaporkan kembali, ini tentang keadilan untuk masyarakat Belitung terkait 11 orang teman kami. Ke mana lagi jika bukan ke Pj Gubernur," kata Hadi Adjin, perwakilan forum yang juga merupakan Ketua Lembaga Adat Belitung lewat keterangan resmi dikutip Sabtu (23/9).
Permasalahan 11 warga itu terkait dengan demonstrasi anarkis pada bulan lalu di PT Foresta Lestari yang berujung penahanan terhadap terduga pelaku perusakan dan pembakaran aset perusahaan.
Tokoh masyarakat lainnya, Suryadi Saman, mengatakan, pihaknya tidak keberatan proses hukum tetap berjalan sepanjang upaya-upaya yang dilakukan penyidik sesuai prosedur. Namun masyarakat berharap 11 orang yang sudah ditahan selama 3 minggu di Polda Babel diizinkan pulang.
"Kami prihatin dengan kondisi yang dihadapi keluarga mereka. Setiap hari pihak keluarga bertanya tentang kejelasan statusnya, karena diantara mereka merupakan tulang punggung keluarga," ungkapnya.
"Kami terkendala karena tidak ada pihak yang berperan sebagai fasilitator. Terjadi saling menyalahkan berbagai pihak. Supaya masalah ini tidak makin pelik dan memenuhi rasa keadilan, kami harap Pj Gunernur memfasilitasi keinginan pihak keluarga. Kami tidak mau menyalahkan pemerintah kabupaten atau pihak manapun," tambahnya.
Alternatif atau win win solution diharapkan pihaknya juga hendaknya bisa menjadi solusi yang bersifat permanen, baik bagi masyarakat maupun pihak perusahaan.
"Intinya kami ingin minta bantu Pak Gubernur Babel. Kami pernah bersurat kepada Kapolda Babel, tetapi surat kami dikembalikan. Kami berharap Pak Gebernur bisa mengambil alternatif," jelasnya.
"Dalah satu harapan pihak keluarga, yakni sangat ingin dapat melihat kondisi para tahanan. Karena sampai hari ini belum bisa menjenguk, selain berbeda pulau, juga komunikasi telepon yang sulit," imbuhnya.
Menanggapi konflik masyarakat dengan PT Foresta Lestari, menurut Suganda, berbagai jalan sudah ditempuh mulai dari pemerintah daerah hingga kepolisian, tetapi belum ada hasil yang memuaskan atau belum sesuai dengan yang diharapkan.
Dia lantas meminta waktu untuk berdiskusi dengan Kapolda Babel. Dirinya mengatakan tidak bisa serta merta meminta agar 11 orang masyarakat asal Membalong tersebut dibebaskan, tetapi akan berusaha untuk mendapat solusi terbaik bagi keluarga dan pihak perusahaan.
"Kejadian ini memang di luar kuasa kita, tetapi kejadian yang sudah berlalu untuk bagaimana solusinyaz akan saya coba diskusikan dengan pak Kapolda," ungkapnya.
"Saya belum bisa memberikan jawaban sebelum bertemu dengan beliau. Saya tampung aspirasi warga, saya upayakan dengan semampu saya mencari solusinya," tambahnya.







Komentar Via Facebook :