https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Warga Diminta Bersyukur Meski Harga Migor di Pasar Belum Sesuai HET

Warga Diminta Bersyukur Meski Harga Migor di Pasar Belum Sesuai HET

Anggota Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Sumut, Gunawan Benjamin, saat melakukan pemantauan harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Medan. Foto: dok. pribadi


Medan, elaeis.co - Meski pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET), namun harga minyak goreng (migor) di pasaran belum semuanya bisa diseragamkan. Masih banyak pedagang menjual migor curah maupun kemasan sederhana dan premium dengan harga jauh di atas HET.

Pengamat ekonomi yang juga pengajar di sejumlah kampus di Kota Medan, Gunawan Benjamin, menilai, situasi saat ini tak bisa dilepaskan dari kondisi harga minyak sawit (CPO) di pasar global.

"Kalau membandingkan antara harga migor dengan harga CPO, maka sesungguhnya harga migor saat ini masih relatif murah," katanya kepada elaeis.co, Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, jika mengikuti mekanisme pasar, harga migor sewajarnya berada di angka Rp 20.000/liter hingga Rp 24.000/liter. "Hal ini mengingat harga CPO saat ini bertahan mahal di kisaran RM 5.600/ton," kata anggota Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Sumut itu. 

Menurutnya, harga CPO sudah berada di kisaran RM 5000-an per ton sejak bulan Januari lalu. Karena itu ia meminta masyarakat bersikap bijak karena harga migor curah saat ini sudah turun ke kisaran Rp 14.000/liter.

"Penurunan harga migor adalah berkat kerja keras pemerintah, termasuk dalam melakukan subsidi. Karena itu diharapkan uang subsidi migor benar-benar dinikmati masyarakat," tukasnya.

Dia mengingatkan pemerintah dan masyarakat sama-sama mengawasi agar jangan sampai terjadi upaya penimbunan migor.

"Baik itu dikarenakan kesalahan teknis, biaya produksi, masalah distribusi, atau tindakan jahat oknum tertentu. Karena itu semua hanya memperburuk penderitaan rakyat," tegasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :