Berita / Kalimantan /
Wakil Ketua DPD RI Minta Perusahaan Sawit di Kutai Timur Naikkan Harga TBS
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Syahrul/Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin meminta agar semua perusahaan minyak sawit mentah di Kabupaten Kutai Timur membeli tandan buah segar (TBS) petani plasma sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp1.500-1.700 per kilogram.
"Selama ini belum sesuai. Seperti PT KBN, membeli TBS dengan harga Rp1.470/kg. Maka saya meminta kepada PT KBN dan semua perusahaan kelapa sawit di Kutai Timur dan Kalimantan Timur pada umumnya, segera menaikan harga TBS sesuai yang ditetapkan pemerintah. Sehingga harga TBS di Kutai Timur dan Kalimantan Timur naik," kata Mahyudin dikutip elaeis.co dari keterangan resminya.
Mahyudin mengatakan, sebagai Wakil Ketua DPD RI, selama ini dirinya terus memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah, mengenai anjloknya harga crude palm oil (CPO) kepada pemerintah di tingkat nasional.
"Aspirasi yang telah kita perjuangkan itu pun telah ditanggapi dengan baik oleh pemerintah. Antara lain dengan adanya pelonggaran DMO, yang saat ini telah berdampak terhadap kenaikan harga CPO," kata dia.
Mestinya, lanjut Mahyudin, kenaikan harga CPO juga harus diikuti dengan naiknya harga TBS di tingkat petani. Namun nyatanya masih banyak perusahaan sawit yang membeli TBS dari petani dengan harga murah, bahkan ada yang sampai di bawah Rp 1.000/kg.
"Jika hitung-hitungan biaya yang dikeluarkan oleh petani sawit dengan lahan kurang dari 5 hektare, maka pendapatan yang diterimanya ketika harga di bawah Rp1.000/kg tidak akan cukup memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari," terang Mahyudin yang juga sebagai Dewan Penasehat Forum Petani Sawit Kalimantan Timur ini.
Sempat disinggung, Manager Sustainable PT KBN, Nurdin Chaeriana menyatakan akan segera menaikan harga pembelian TBS petani.
Nurdin juga tidak menampik bahwa saat ini PT KBN memang membeli TBS petani lebih rendah daripada harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Betul. Ini karena adanya perbaikan atau pemeliharaan di beberapa komponen pabrik yang rusak, dan beberapa hari ke depan harga akan naik lagi setelah perbaikan selesai," ujar Nurdin.







Komentar Via Facebook :