Berita / Nasional /
Untung Ada Ronald!
Kapolres Siak, AKBP Ronald Sumaja berdialog dengan perwakilan puluhan orang yang diduga suruhan PT DSI. Foto: Sahril Ramadana
Siak, elaeis.co - "Saya tidak mau ada konflik. Tolong, semua menahan diri," kata Ronald Sumaja saat berbincang dengan segerombolan orang di pos jaga kebun masyarakat itu, Senin (10/4).
Pria berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) ini pun mengingatkan agar puluhan orang yang diduga suruhan PT Duta Swakarya Indah (DSI) itu untuk tidak menduduki pos jaga yang terletak di Kampung Dayun, Siak, Riau tersebut.
"Tolong kalian pindah ke samping sana. Jangan di pos ini. Biar personel kita saja yang di pos ini," ujar Kapolres Siak ini, didampingi PS. Kasat Reskrim IPTU Tony Prawira, mengingatkan kelompok tersebut.
"Kami akan pindah, tapi mereka (kelompok masyarakat) juga jangan menduduki pos ini komandan," jawab pria bertato yang diduga suruhan PT DSI tersebut.
"Enggak, kalian di luar sana, kelompok yang satu lagi di dalam kebun. Di luar itu kan lahan kalian. Jadi, jangan ada di dalam pos ini. Kami yang di pos," kata Ronald yang tengah berpuasa Ramadan ini.
Ronald pun meminta agar sejumlah personel yang ada di lokasi untuk berjaga-jaga sampai kondisi benar-benar kondusif.
"Personel kita akan berjaga-jaga di sini, sampai betul-betul situasinya kondusif. Jangan ada gesekan. Perkara sengketa ini kan perdata, jangan sampai masuk pidana," tegasnya.
Mendengar imbauan Kapolres, puluhan orang itu langsung pindah dari pos jaga. Mereka menduduki gubuk reyot yang letaknya tak jauh dari pos itu.
Sebelumnya, puluhan orang itu datang dan langsung menyerang warga yang berada di lokasi perkebunan kelapa sawit tersebut. Mereka diduga berusaha untuk menguasai lahan masyarakat seluas 1.300 hektare di Kampung Dayun itu.
Salah satu pemilik lahan, M Dasrin Nasution mengungkapkan, sekelompok orang yang diduga suruhan PT DSI itu datang tiba-tiba dan langsung menyerang sejumlah warga yang berada di lokasi perkebunan.
Kedatangan mereka pun sontak membikin warga ketakutan hingga lari berhamburan menyelamatkan diri.
"Saya tidak tahu apa maksud kedatangan mereka. Sebab datang langsung menyerang. Kayak ada konflik. Karena kita tidak tahu apa-apa, tentu lari," ujar Dasrin.
Akibat serangan membabi buta itu, seorang warga mengalami luka ringan diduga akibat kena pukulan. "Itu ada warga yang kena pukul tangannya. Kayaknya tadi dia nangis teriak. Sebab ketakutan melihat puluhan orang datang tiba-tiba memakai alat semacam kayu pentungan yang sudah diruncingkan. Mereka datang, langsung memukul, tidak ada bicara apapun. Tentu orang ketakutan," ujarnya.
Sekelompok orang itu datang menggunakan satu unit mobil yang. Kemudian aksi mereka berhenti usai polisi datang ke lokasi.
"Untung datang Pak Kapolres. Mereka langsung bubar. Suasana di lokasi cenderung kondusif. Namun kayaknya mereka yang menyerang tadi masih berada di seputaran lokasi. Tapi, tadi Pak Kapolres menjamin situasi kondusif," ujarnya.
Catatan: Hingga berita ini diterbitkan, belum terkonfirmasi ke pihak PT DSI.







Komentar Via Facebook :