https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Di Kabupaten Asahan

Untuk Keempat Kalinya, Petani Sawit Ini Dipercaya Jadi Ketua Koperasi

Untuk Keempat Kalinya, Petani Sawit Ini Dipercaya Jadi Ketua Koperasi

Proses pemilihan Ketua sekaligus rapat akhir tahun KPKS Kesepakatan. (Foto Dok. KPKS)


Kisaran, elaeis.co - Untuk keempat kalinya, Syarifuddin Sirait dipercaya menjadi Ketua Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan Ambar, Desa Gotting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

"Pemilihannya semalam, Selasa (24/5/2022) sore, dan dilakukan secara demokratis. Karena yang diusulkan cuma saya, ya dilakukan aklamasi," kata Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Sumut ini kepada elaeis.co, Rabu (25/5/2022) pagi.

Dari 144 anggota, ada 104 yang hadir. Kegaitan itu dihadiri sejumlah tokoh lokal seperti Manager Plantation PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP) Harris Nasution, Camat Bandar Pasir Mandoge Muliadong Sitorus.

"PT BSP itu mitra KPKS Kesepakatan, dan mereka sudah banyak melakukan pembinaan kepada kami, termasuk dalam kegiatan program peremajaan sawit rakyat yang kami rencanakan diadakan tahun depan," kata Syarifuddin.

Lalu Kepala Seksi (Kasi) Perkebunan Dinas Pertanian Asahan H. Rajali, Kepala Bidang Koperasi dan Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Anna Batubara, dan unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam).

Kata dia, periodesasi di KPKS Kesepakatan tidak seperti di organisasi atau lembaga lain yang bisa sampai lima tahun baru diadakan pemilihan pimpinan.

Di KPKS Kesepakatan, kata dia, masa jabatan ketua hanya dua tahun dan setelah itu diadakan pemilihan kembali yang bersamaan dengan acara rapat akhir tahun (RAT) yang ke 19.

"Jadi, periodesasi saya kali ini adlaah untuk masa 2022 hingga 2024. Periodesasi yang singkat ini memacu saya untuk terus berbuat yang terbaik bagi para petani sawit PIR di KPKS," kata Syarifuddin.

Ia tak asal cakap. Sejumlah prestasi telah berhasil ia torehkan selama memimpin KPKS Kesepakatan, seperti berhasil meraih sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) di tahun 2020.

Kemudian ia juga berhasil mengegolkan rencana PSR bagi seluruh petani sawit anggota KPKS Kesepakatan untuk tahun 2023.

Kata dia, hal ini tidak mudah karena beberapa tahun terakhir harga tandan buah segar (TBS) terus naik.

"Padahal usia tanaman sawit kami rata-rata sudah di atas 30 tahun, tapi karena kami rawat ya tetap menghasilkan. Nah, mungkin tahun depanlah kami sudah bisa ikut PSR," kata Syarifuddin.

Dan yang tidak kalah pentingnya, transparansi dalam pengelolaan dan mampu meningkat omset koperasi membuat Syarifuddin Sirait tetap dipercaya memimpin KPKS Kesepakatan.

"Rata-rata omset KPKS Kesepakatan setiap bulan selalu di jalur positif, sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 1,3 miliar, dan semua itu bisa dilihat dan diakses oleh para anggota," tegas Syarifuddin Sirait.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :