Berita / Bisnis /
Tren Meningkat, Berikut Volume dan Nilai Ekspor CPO Berdasarkan Catatan BPS Jambi
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo. (foto: elaeis/Juan)
Jambi, elaeis.co – Provinsi Jambi mencatatkan volume ekspor CPO sebesar 63.660.370 kg atau setara dengan 63.660,37 ton sepanjang 2023 berjalan. Data ini merupakan akumulasi ekspor CPO yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo dikonfirmasi soal volume dan nilai ekspor CPO Jambi sepanjang tahun 2023 mengungkap dalam data BPS yang dia pegang, tujuan ekspor CPO Jambi ke India dan Malaysia mengalami tren meningkat.
Berdasarkan data volume ekspor yang dirinci oleh BPS Provinsi Jambi, pada Januari 2023 ekspor CPO ke India sebesar 9.999.739 kg, volume meningkat pada Februari 2023 menjadi 14.990.032 kg, kemudian Mei 2023 sebesar 14.970.810 kg, namun mengalami penurunan pada Juli menjadi 9.999.789.
Sementara untuk ekspor CPO tujuan Malaysia, volumenya tak sebesar India. Catatan BPS menunjukkan volume ekspor Januari hingga Mei kosong ke negeri Jiran itu. Ekspor berjalan pada bulan Juli sebanyak 9.700.000 kg dan turun pada Agustus dengan catatan hanya 4.000.000 kg.
Dari kegiatan ekspor CPO tersebut, BPS mencatat nilai ekspor sepanjang tahun 2023 sebesar 57.336.434 dolar Amerika yang jika diakumulasikan ke dalam rupiah sebesar Rp 887,633,935,219.10.
"Jadi kalau data kami di BPS itu ekspor itu terjadi di bulan Januari, Februari, Mei dan Juli serta Agustus. Memang beberapa bulan itu tidak ada ekspor CPO karena berhubungan dengan permintaan buyer (pembeli) kedua kementerian perdagangan memberlakukan pengurangan rasio kuota hak ekspor minyak sawit," kata Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo pada Senin, 6 November 2023.
Menurut Agus, eksportir pada umumnya sudah punya pembeli sendiri. Sehingga ekspor dilakukan sesuai dengan permintaan. Kemudian terkait ekspor juga terdapat kebijakan pemerintah pusat dalam rangka menjaga pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
Dimana semenjak 1 Mei 2023, rasio penjualan ke luar negeri dan pemenuhan DMO dipangkas menjadi 1:4 artinya produsen hanya bisa melakukan ekspor sebanyak 4 kali dari jumlah pemenuhan pasokan dalam negeri.







Komentar Via Facebook :