Jakarta, Elaeis.co - General Manager Pelindo III Pelabuhan Bagendang, Akhmad Fajar, buka suara terkait dugaan pencemaran minyak sawit mentah atau CPO di Sungai Mentaya.

Fajar mengatakan, tercecernya CPO di sekitar perairan Sungai Mentaya disebabkan terjadinya keretakan pada bagian lambung kiri kapal tongkang Kapuas Jaya 01 yang saat kejadian sedang memuat CPO milik PT Agro Indomas. “Bocor tepatnya di palka lima. Insiden itu terjadi saat proses pemuatan CPO,” katanya, dikutip Radar Sampit.

“Keretakan itu cepat diketahui setelah melihat minyak merembes. Saat menyadari ada keretakan, proses pengisian masih belum selesai. Kegiatan pemuatan minyak langsung dihentikan dan kami tidak berani mengizinkan aktivitas itu dilanjutkan. Rencana muatan sebanyak 3.200 ton, muatan akhirnya dipindahkan ke kapal lain,” bebernya lagi.

Pihaknya kemudian merespons kejadian tumpahan minyak yang mengapung di sekitar kawasan Pelabuhan Bagendang dengan melakukan penyekatan dan memberikan cairan oil spill dispersant (OSD) untuk mendispersi minyak yang tumpah di permukaan air sungai.

“Karena lokasi tercecernya minyak sawit mentah terjadi di kawasan Pelabuhan Bagendang, Pelindo ikut membantu mengambil minyak yang tercecer di atas permukaan  sungai. Kewenangan PT Pelindo III hanya sebatas di area Terminal Pelabuhan Bagendang,” jelasnya.

“Sehari setelah peristiwa, kondisi air di pelabuhan sudah lumayan bersih,” tambahnya.

Fajar mengingatkan para pemilik memastikan kondisi kapal dalam keadaan siap sebelum dilakukan proses bongkar muat dan mendapat izin dari otoritas pelabuhan sesuai SOP.

“Sebelum kapal diizinkan beroperasi, rencana kegiatan bongkar muat dan rencana operasi antara pemilik barang dan agen kapal harus dilaporkan ke otoritas yang punya kewenangan,” katanya.