https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Tinja Bisa Jadi Pupuk Organik untuk Tanaman Sawit

Tinja Bisa Jadi Pupuk Organik untuk Tanaman Sawit

Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu mendorong para petani kelapa sawit di Bengkulu untuk beralih ke penggunaan pupuk organik. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tinja manusia. 

Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan telah menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan. Bahkan pupuk kimia dapat menurunkan kualitas dan produktivitas tanaman sawit.

"Pupuk kimia tidak ramah lingkungan dan mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan. Selain itu, penggunaan pupuk kimia juga dapat menurunkan kualitas dan produktivitas tanaman," kata Bickman, Sabtu (19/3).

Bickman mengungkapkan bahwa pupuk organik bisa didapatkan dari sumber-sumber lokal seperti limbah pertanian dan ternak. Sumber lain yang paling melimpah di Bengkulu adalah tinja manusia.

"Tinja manusia merupakan salah satu sumber pupuk organik yang paling melimpah di Bengkulu. Namun, sayangnya banyak orang yang masih menganggap tinja manusia sebagai limbah yang tidak berguna," ujarnya.

Bickman menambahkan bahwa penggunaan tinja manusia sebagai pupuk organik sudah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan berhasil meningkatkan produktivitas tanaman. Di mana hasil pemupukan ini terbukti berhasil meningkatkan produktivitas tanaman.

"Di Kota Malang dan Kabupaten Sleman sudah dicoba dan hasilnya sangat baik. Selain meningkatkan produktivitas tanaman, penggunaan pupuk organik juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia," tambahnya.

Meskipun banyak manfaat dari penggunaan pupuk organik, Bickman mengakui bahwa masih ada tantangan dalam mengubah kebiasaan petani untuk beralih ke penggunaan pupuk organik. 

"Tantangan terbesar dalam beralih ke pupuk organik adalah mindset petani. Banyak petani yang masih berpikir bahwa pupuk kimia lebih efektif dan cepat dalam meningkatkan produktivitas tanaman," tuturnya.

Namun dia yakin jika dengan pendekatan yang tepat, petani sawit di Bengkulu akan bisa beralih ke penggunaan pupuk organik. Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat pupuk organik bagi tanaman dan lingkungan.

"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada petani tentang manfaat pupuk organik dan dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Kami juga akan membantu petani dalam pengadaan pupuk organik yang berkualitas," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :