https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Tiga Truk Sawit Ringsek Saat Antre di PKS PT BSL II, ini yang Terjadi

Tiga Truk Sawit Ringsek Saat Antre di PKS PT BSL II, ini yang Terjadi

Pick up bermuatan TBS ringsek setelah ditabrak truk sawit. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Kehebohan terjadi di dekat pintu gerbang pabrik kelapa sawut (PKS) PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II di Desa Air Teras, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Satu unit truk bermuatan TBS kelapa sawit mengalami masalah pada sistem pengereman saat sedang mengantre di area pabrik. Akibatnya truk tersebut mundur dan menghantam dua mobil pick up yang berada di belakangnya.

Insiden ini menyebabkan tiga kendaraan itu mengalami kerusakan dan mengakibatkan kemacetan sesaat di sekitar lokasi kejadian. Untunglah peristiwa ini tidak menyebabkan korban jiwa, namun kerugian material atas insiden ini diperkirakan mencapai jutaan rupiah.

Seorang saksi mata di lokasi kejadian, Zulkifli, mengaku sudah mengingatkan sopir truk tersebut. Namun truk itu tidak bisa dihentikan dengan rem tangan dan terus meluncur dengan posisi mundur. 

"Saya sedang berada di sekitar area pabrik ketika truk itu tiba. Saya melihat truk bermuatan kelapa sawit itu tidak bisa dihentikan dengan rem tangan dan mulai bergerak mundur. Saya berteriak memperingatkan pengemudi truk, tetapi sayangnya sudah terlambat. Truk itu langsung menghantam dua mobil pick up di belakangnya," katanya, Sabtu (15/7).

Pengemudi truk naas itu, Rudi mengaku tidak tahu kenapa rem tidak berfungsi dengan normal. Padahal sebelum berangkat telah diperiksa dan semuanya terlihat normal.

"Saya tidak tahu mengapa rem tangan tidak berfungsi setelah sampai di pabrik. Saya telah memeriksa truk sebelum berangkat, tidak ada masalah. Saya sangat menyesal atas kejadian ini dan saya bersedia bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi," kata Rudi.

Humas PT BSL II, Denny Hermanto, prihatin dengan kejadian ini dan meminta pihak kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari tahu penyebab kegagalan sistem rem tangan pada truk tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Kami ikut prihatin, kami meminta maaf kepada para pemilik mobil yang rusak," ungkap Denny.

Pengamat lalu lintas di Bengkulu, Wibowo Susilo menjelaskan, masalah pengereman bisa terjadi karena muatan yang dibawa melebihi kapasitas yang ditentukan. Akibatnya, rem menjadi panas dan tidak berfungsi dengan baik.

"Insiden ini menunjukkan pentingnya perawatan dan pemeriksaan berkala pada kendaraan, terutama sistem rem. Pengemudi dan perusahaan juga harus mematuhi aturan kapasitas angkutan sawit agar rem tidak mudah panas dan menyebabkan rem tidak berfungsi dengan normal," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :