https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Tiga Tahun Proyek Ipal di Pekanbaru, Usaha Kecil Warga Sepi

Tiga Tahun Proyek Ipal di Pekanbaru, Usaha Kecil Warga Sepi

Meski sudah berjalan 3 tahun lamanya, namun proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru, Riau tak kunjung selesai


Pekanbaru, Elaeis.co -�Meski sudah berjalan 3 tahun lamanya, namun proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru, Riau tak kunjung selesai. Selain menyebabkan jalanan rusak, usaha jualan harian dan tukang jahit menjadi sepi.

Tak ayal, kondisi tersebut menuai protes dari sejumlah warga yang notabene mencari makan hanya dari berjualan. Mereka juga tidak mendapat kompensasi dari kontraktor yang mengerjakan proyek itu.

"Dulu kan mereka memulai dari jalan Ahmad Dahlan, tapi sekarang sudah sampai ke Jalan Durian tempat kami berjualan. Gara-gara itu sepi kali orang yang membeli di tempat kami," ujar Faris salah satu pedagang yang tersampak proyek IPAL di jalan Durian, Kota Pekanbaru, Rabu (6/10).

Memang, proyek pembangunan IPAL yang sempat menutupi total badan Jalan Durian, Kampung Melayu Pekanbau sudah dibuka. Tetapi, aktivitas proyek itu dinilai yang sudah hampir 1 bulan membuat omset pedagang turun.

"Proyek ini sudah 1 bulan di Jalan Durian, kalau di Jalan Ahmad Dahlan sudah lama itu. Kalau tidak salah sudah 3 tahun," katanya.

Jalan Durian merupakan jalan pembelah dari Jalan Ahmad Dahlan. Lokasi di Kecamatan Sukajadi. Bahkan, markas Brimob Polda Riau juga juga terdampak lantaran tepat di depan pintu masuknya.

Proyek IPAL itu membuat jalan di depan rumah Faris dan warga lainnya sempat ditutup total selama 3-4 hari. Seiring berjakannya waktu, pekerja kembali membuka jalan satu sisi agar dapat dilalui warga.

"Kemarin itu sempat tutup total sekitir 3-4 hari. Setelah itu mereka buka 1 sisi. Mereka langsung kerja siang dan malam, makanya dibuka, 1 sisi," jelasnya.

Faris mengeluhkan omset dagangannya dan pedagang lainnya menjadi turun drastis. Ditambah lagi kondisi pandemi Covid-19 yang membuat bisnis kecil-kecilan mereka jauh merosot.

Bukan tanpa sebab, penutupan akses membuat warga tidak bisa melintas, apalagi untuk belanja di depan lapak pedagang.

"Omset sangat terasa. Karena biasanya ramai orang lewat di sini, sekarang orang mikir mau ke sini, karena mau jalan aja susah. blbanyak orang lewat jalur alternatif dan tidak lewat sini," keluhnya.

Saat ditanya apakah ada kompensasi dafi kontraktor pengerjaan IPAL tersebut, Faris justru tidak mengetahui. Jangankan kompesnasi, apa yang dikerjakan di jalan itu saja Faris tidak mengetahui.

"Gak ada bantuan, kami aja tidak tahu itu proyek apa. Harapan kami tentu proyek cepat selesai. Kalau orang mau jatuh karena jalan lincin sering," katanya.

Saat sejumlah wartawan melintas di jalan itu, terlihat sebuah kendaraan terperosok akibat menghindari lubang dan kendaraan lain di lokasi proyek. Pekerja proyek dan warga membantu pengendara untuk mengeluarkan kendaraan itu.

"Dia menghindari mobil karena jalan rusak itu, lalu masuk lubang. Kalau mobil terperosok ini sudah sering," ucap Zainul salah satu warga.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :