https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tiga Pabrik CPO Baru Diperkirakan Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Tiga Pabrik CPO Baru Diperkirakan Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Pabrik kelapa sawit. foto: dok. PTPN 13


Bengkulu, elaeis.co - Pembangunan tiga pabrik minyak kelapa sawit atau CPO di Kabupaten Seluma, membawa kabar gembira bagi pencari kerja di Provinsi Bengkulu. Sebab, proses pembangunan hingga ketika sudah beroperasi nanti, tiga pabrik itu pasti membutuhkan banyak tenaga kerja.

Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (apkasindo) Provinsi Bengkulu, John Simamora mengatakan, masuknya investor ke suatu daerah akan membawa perubahan positif dari sisi sosial dan ekonomi. "Sama seperti pembangunan pabrik CPO ini, tentu akan ikut menggerakkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja," katanya, Sabtu (12/8).

Dia berharap pihak manajemen ketiga pabrik CPO baru itu mengutamakan masyarakat lokal baik untuk pekerja pembangunan maupun sebagai karyawan tetap. "Itu penting agar warga lokal merasa dihargai dan merasa ikut memiliki perusahaan," tukasnya.

Dia memperkirakan satu pabrik akan membutuhkan ratusan orang karyawan untuk mengisi semua divisi yang tersedia. "Jadi bisa dibayangkan berapa orang  yang dibutuhkan untuk tiga pabrik CPO ini, bisa sampai ribuan," tuturnya.

Meski meminta agar warga lokal diutamakan, namun John juga meminta para pencari kerja mempersiapkan diri dan memiliki kualifikasi minimal yang dibutuhkan perusahaan. "Satu lagi, harus cekatan. Langsung masukkan lamaran begitu ada perekrutan. Jangan sampai ketinggalan informasi," pesannya.

Seperti diketahui, pembangunan tiga pabrik CPO ini sudah mulai berjalan. Dengan hadirnya 3 pabrik baru, maka total pabrik CPO di Kabupaten Seluma menjadi lima unit. "Ini akan membuat bisnis sawit di daerah itu makin bergairah," ujarnya.
 
Tiga pabrik CPO baru itu menelan investasi masing masing Rp 500 milyar. Pemda setempat berkomitmen akan memudahkan proses perizinan bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di Seluma.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :