Berita / Nusantara /
Tetap Pupuk Sawit, Atau Efeknya Terasa Tahun Depan
Petani menimbang hasil panen. Petani diminta tetap memupuk sawitnya agar produksi tak terganggu (Ilustrasi, Facebook)
Pekanbaru, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini tengah berada di puncaknya. Saat petani sedang menikmatinya, harga pupuk tiba-tiba ikut naik. Malah persentase lonjakannya jauh melampaui kenaikan harga sawit.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr Gulat Medali Emas Manurung, mengingatkan petani harus tetap memupuk sawitnya meski saat ini harganya seakan tak terkendali.
“Pupuk itu wajib bagi tanaman, apalagi tanaman keras seperti sawit. Oleh karena itu, pemupukan wajib dilakukan walaupun harga pupuk naik,” kata pria yang akrab disapa GM itu kepada Elaeis.co, Senin (4/9/2021).
Untuk menyiasati kondisi, menurutnya, petani bisa menggunakan dosis minimum dalam melakukan pemupukan.
“Kan ada namanya dosis minimum dan maksimum. Jadi pada saat harga pupuk naik seperti sekarang, kita ambil saja yang dosis minimumnya. Jangan sampai tidak memupuk sama sekali. Sawit ini kalau tidak dipupuk, dampaknya akan terasa 1 tahun kemudian,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan para petani sawit agar tidak terlena dengan melambungnya harga TBS saat ini. Para petani harus tetap memikirkan biaya produksi sawit, tak terkecuali biaya pupuk.
“Biaya untuk pupuk dan pemupukan itu harus disisihkan kurang lebih 40 persen dari hasil panen. Jadi, setiap panen, petani juga harus memikirkan biaya produksi dan perawatan kebunnya,” paparnya.
“Jangan lupa juga menabung. Lakukan yang namanya saving. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Karena harga sawit fluktuatif,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :