Bengkulu, elaeis.co - Masih ingat kisah telaga di Desa Talang Boseng, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, yang airnya tiba-tiba berubah warna menjadi biru? Ternyata fenomena itu bukan terjadi secara alamiah, tapi karena pencemaran.

Telaga tersebut sempat menyedot perhatian ribuan warga karena airnya berubah warna secara misterius. Bahkan ada warga yang mengambil airnya dan dibawa pulang karena diyakini punya khasiat bisa mengobati penyakit.

Namun sekarang air telaga itu sudah kembali normal, bening seperti sebelumnya. Hal itu terjadi paska guyuran hujan yang cukup deras di kawasan itu.

Untuk mengungkap penyebab perubahan warna itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah mengambil sampel air telaga dan melakukan uji laboratorium. Hasilnya, perubahan warna air menjadi biru ternyata disebabkan oleh pupuk yang mengandung unsur Fosfat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Tengah, Mahendra Gustian SHut, mengatakan, warna biru tersebut akibat penggunaan pupuk mutiara yang berlebihan untuk tanaman kelapa sawit di sekitar telaga.

"Hasil laboratorium menunjukkan kandungan fosfat melampaui ambang batas. Fosfat merupakan salah satu kandungan dalam pupuk mutiara biru," ungkap Mahendra, Kamis (16/11).

Hasil uji parameter laboratorium lainnya menunjukkan bahwa BDO3 dan COD juga melebihi batas baku mutu yang diizinkan.

"Air telaga itu tidak layak untuk dikonsumsi. Bagi para pengunjung yang mungkin telah membawa pulang air telaga, diminta untuk tidak mengonsumsinya guna menjaga kemungkinan dampak negatif terhadap kesehatan," tegasnya.

Dia mengingatkan para petani sawit agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bahwa penggunaan pupuk kimia yang berlebihan bisa membahayakan lingkungan.

"Kami juga meminta agar warga Bengkulu tidak gampang heboh dengan wisata alam dadakan. Bisa saja fenomena yang terjadi disebabkan oleh bahan kimia seperti yang terjadi di telaga biru di Desa Talang Boseng," tutupnya.