https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Ternyata Replanting Solusi Tepat Untuk Tingkatkan Produktivitas Tanaman Sawit

Ternyata Replanting Solusi Tepat Untuk Tingkatkan Produktivitas Tanaman Sawit

Kegiatan replanting kelapa sawit di Bengkulu. Foto: Doc Elaeis


Bengkulu, Elaeis.co - Ternyata kegiatan replanting atau peremajaan sawit bisa menjadi solusi yang tepat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit. Bahkan replanting sawit bisa membawa hasil yang memuaskan bagi petani.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, petani di Bengkulu harus berpartisipasi dalam program replanting. Sebab melalui program ini produktivitas tanaman kelapa sawit dapat meningkat secara signifikan.
"Dengan petani ikut program replanting mereka akan mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Rizon, Jumat 12 April 2024.

Baca Juga: Tanaman Sawit Tumbang dan Mati, Bisa Jadi Karena Ini!

Ia mengaku, petani yang telah mengikuti program replanting mampu memproduksi hingga 2 ton TBS kelapa sawit per hektar pada tahap awal tanaman berbuah. Bahkan setelah usia tanaman diatas 5 tahun mala akan memperoleh hasil yang jauh lebih memuaskan dari perkiraan sebelumnya.
"Banyak petani sawit yang telah mengikuti program ini dan terbukti menghasilkan dan sukses," ujarnya.

Baca Juga: Selama Lebaran Petani Sawit Tidak Perlu Panic Buying

Menurut Rizon, sebelum program replanting, rata-rata petani kelapa sawit di Bengkulu hanya mampu menghasilkan sekitar 750 kg Tandan Buah Segar (TBS) dalam satu siklus panen per dua hektar. Namun, hasil ini meningkat secara dramatis setelah replanting. 
"Menurut data yang dikumpulkan, petani yang berpartisipasi dalam program ini berhasil menghasilkan rata-rata 2 ton TBS pada satu siklus panen per satu hektar. Ini adalah peningkatan yang sangat signifikan dan menunjukkan efektivitas program replanting," ujarnya.

Selain hasil yang lebih baik, program replanting juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Dengan mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua dengan bibit yang lebih muda, program ini membantu dalam konservasi lahan dan menjaga keberlanjutan lingkungan. 
"Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga ekosistem Provinsi Bengkulu," kata Rizon.

Meskipun program replanting kelapa sawit membawa berbagai manfaat, tantangan tetap ada. Diperlukan dukungan finansial dan teknis yang kuat dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan keberlanjutan program ini.
"Walaupun begitu, petani sawit tidak perlu khawatir, sebab mulai Mei 2024 nanti dana Replanting yang diberikan pemerintah mencapai Rp 60 juta per hektar atau meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 30 juta," tutupnya.


 

Komentar Via Facebook :