Bengkulu, elaeis.co - Februari mendatang pelaku usaha di Bengkulu akan mengekspor cangkang sawit ke Jepang. Ini pertama kalinya ekspor cangkang dilakukan dari Bengkulu ke negeri Matahari Terbit. Selama ini cangkang Bengkulu dikirim ke Thailand.

Pelaku usaha cangkang sawit Bengkulu, Ali Akbar mengatakan, ketertarikan Jepang terhadap cangkang kelapa sawit di Bengkulu bukan tanpa alasan. Penyebab utamanya karena cangkang kelapa sawit Bengkulu berukuran lebih besar dibandingkan daerah lain.

"Buyer tertarik karena kualitas cangkang kelapa sawit di sini bagus, memiliki ketebalan di atas 2 milimeter," kata Ali, kemarin.

Dari informasi yang dia dapat, Jepang saat ini tengah fokus mengembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). "Jepang saat ini menjadi pemasok cangkang sawit terbesar. Mereka fokus menggunakan material yang terbarukan sebagai sumber energi," sebutnya.

Menurutnya, saat ini jumlah pembangkit listrik berbahan bakar biomassa di Jepang terus bertambah. Ini seiring kebijakan pemerintah Jepang yang menetapkan 24% pemenuhan energi dalam negeri pada 2030 harus berasal dari EBT. "Itu sebabnya saat ini Jepang getol mengimpor cangkang kelapa sawit," tuturnya.

Selama ini Jepang sangat mengandalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk memenuhi kebutuhan energi. Namun penggunaan PLTN dilarang sejak gempa bumi Fukushima pada Maret 2011 silam.

"Jepang beralih ke bioenergi, Makanya biomassa cangkang sawit dipilih jadi bahan bakar untuk pembangkit listrik," tutupnya.