https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

TBS-nya Bukan Abal-Abal, Jualnya ke yang Berani Bayar Mahal

TBS-nya Bukan Abal-Abal, Jualnya ke yang Berani Bayar Mahal

Kantor KUD Tani Subur (Dok.)


Kotawaringin Barat, Elaeis.co - 

Harga resmi tandan buah segar (TBS) yang ditetapkan Pemprov Kalimantan Tengah saat ini masih di bawah Rp 2.700/kg. Tapi di lapangan, harga yang tercantum di papan pengumuman sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) rata-rata sudah di atas Rp 2.900/kg.

“Kalau kami lebih suka menjual TBS ke PKS milik Wilmar Group. Saya lupa nama anak usahanya, tapi di situ harganya Rp 3.005 sampai Rp 3.010/kg. Kebetulan juga lokasinya berdekatan dengan kebun kami,” kata Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Subur, Sutiyana, kepada Elaeis.co, Jumat (15/10/2021).

Sebagai informasi, KUD Tani Subur beranggotakan para transmigran dari Pulau Jawa. KUD ini terletak di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. KUD ini mengelola 7.000 hektar kebun sawit milik warga transmigran.

Sutiyana menyebutkan, tidak ada hubungan khusus antara KUD Tani Subur dengan Wilmar Group. Jual beli TBS itu semata-mata murni bisnis, mencari harga yang tertinggi.

“Sebetulnya banyak PKS di kecamatan ini, tapi PKS Wilmar yang berani pasang harga segitu. Yang lain sebenarnya tinggi juga, rata-rata Rp 2.900-an. Walau beda tipis, tetap lebih tinggi harga Wilmar,” papar anggota DPRD Kobar dari Fraksi Partai Golkar ini.

TBS produksinya diharga tinggi oleh Wilmar karena KUD Tani Subur sebelumnya adalah petani plasma binaan perusahaan sawit tersebut. Kerja sama pola inti dan plasma dimulai tahun 1990-an dan berakhir tahun lalu.

Setelah itu KUD Tani Subur gonta-ganti perusahaan inti. “Gonta-ganti ini karena pihak perusahaan hanya ingin bermitra di jual beli TBS. Mana mau kami cara-cara begitu,” ujarnya.

Akhirnya kini mereka memutuskan menjadi petani mandiri namun tetap dengan rasa dan segudang pengalaman sebagai petani plasma. KUD Tani Subur, kata dia, bahkan sudah menjalani dua sertifikasi sekaligus. “Sudah mengantongi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).” 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :