Berita / Sumatera /
TBS dari Pohon Sawit Tua Dapat Harga Premium, ini Sebabnya
Anggota KPKS Kesepakatan bersiap memanen sawit (Dok./ Syarifuddin Sirait)
Medan, Elaeis.co - Tidak sia-sia ratusan petani yang tergabung dalam Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan mengikuti proses sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) tahun 2019 silam. Sejak mengantongi sertifikat New ISPO di tahun 2020, hasil panen dari kebun sawit mereka di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, mendapat perlakukan khusus.
Ketua KPKS Kesepakatan, Syarifuddin Sirait, mengatakan, saat ini anggota KPKS menikmati harga istimewa dari pabrik kelapa sawit (PKS) milik Wilmar Group selaku perusahaan inti.
"Padahal tanaman sawit kami semuanya sudah berusia di atas 30 tahun, tapi tetap mendapatkan harga premiun saat kami antarkan hasil panen ke PKS milik Wilmar Group," katanya kepada Elaeis.co, Sabtu (6/11/2021) malam.
Menurutnya, kunci dari perlakuan istimewa itu adalah perawatan kebun yang baik yang dilakukan sejak mereka menjadi peserta perkebunan inti rakyat (PIR) di tahun 1982.
Syarifuddin yang juga menjabat Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti rakyat (Aspek-PIR) Sumut ini menyebutkan, setelah perjanjian kemitraan atau pola plasma dengan salah satu perusahaan sawit milik badan usaha milik negara (BUMN) berakhir, sejak tahun 2016 KPKS Kesepakatan menjadi binaan Wilmar Group.
"Kami tetap dibina dengan baik oleh manajemen Wilmar, diajari GAP (good agricultural practices atau panduan budi daya yang baik -red) terhadap tanaman sawit yang sudah berusia tua," jelasnya.
Para petani pun didukung penuh oleh Wilmar saat hendak mengikuti proses sertifikasi ISPO, termasuk pembiayaannya yang membutuhkan dana tak kurang dari Rp 18 juta.
"Sejak ikut ISPO, perlakukan baik yang kami terima dari Wilmar semakin baik lagi. TBS dari tanaman sawit kami yang berusia tua tetap mendapatkan harga premium. Bisa tembus Rp 3.000-an per kilogram. Enggak sia-sia kami menjadi binaan Wilmar Group dan ikut sertifikasi ISPO," kata Syarifuddin.







Komentar Via Facebook :