Berita / Sumatera /
Tak Ada Akses Jembatan, Petani di Bengkulu Sulit Bawa TBS Kelapa Sawit Keluar Kebun
Petani membawa hasil panen TBS sawit dengan bantuan rakit. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Petani di Desa Sungai Ipuh I, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko kesulitan membawa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit keluar kebun. Sebab desa tersebut tidak ada akses jembatan untuk mengangkut sawit dari lahan perkebunan yang berada di seberang sungai.
Petani sawit di daerah tersebut, Supriyadi mengaku, sudah berpuluh tahun mereka kesulitan membawa TBS kelapa sawit ke luar kebun. Sebab desa mereka tidak memiliki akses jembatan untuk membawa hasil panen kelapa sawit.
"Kami kesulitan mengangkut hasil panen, sampai detik ini desa kami tidak memiliki jembatan," kata Supriyadi, Rabu 22 Mei 2024.
Baca Juga: Tanaman Padi Lebih Menjanjikan, Petani di Bengkulu Tetap Memilih Tanaman Kelapa Sawit
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Apriansyah mengatakan, saat ini instansinya sedang mengupayakan membangun jembatan penghubung Desa Sungai Ipuh I dengan lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di seberang sungai.
"Saat ini kami sedang mengajukan permohonan pemindahan material rangka baja jembatan di ruas jalan provinsi di Desa Tirta Mulya dialihkan ke Desa Sungai Ipuh I provinsi ke gubernur," kata Apriansyah.
Menurutnya, petani sawit di Desa Sungai Ipuh I khususnya dan Kecamatan Selagan Raya pada umum membutuhkan jembatan untuk mengeluarkan hasil panen dari lahan perkebunan kelapa sawit di seberang sungai. Sebab saat ini mereka masih melewati sungai dan tindakan tersebut beresiko terhadap arus yang sangat besar di sungai tersebut.
"Selama ini mereka bawa TBS kelapa sawit melalui sungai dan itu berisiko karena arus sungai sangat deras," tuturnya.
Ia berharap, mudah-mudahan tahun 2024 pemda mendapat persetujuan untuk peminjaman, dan tahun 2025 instansinya mengusulkan anggaran untuk pembangunan pondasi jembatan.
"Jadi bahan untuk pembangunan jembatan dapat dulu, lalu kami ajukan anggaran untuk pondasi serta biaya pemasangan dan pengangkutan material jembatan," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam proses pemindahan material jembatan, instansinya melakukan pembongkaran terlebih dahulu kalau diizinkan. Kemudian baru proses pengangkutan komponen jembatan, kemudian penghitungan pondasi lebar dan tinggi, dan uji tanah baru setelah itu dapat anggaran.
"Untuk anggaran pemasangan bahan material jembatan tidak banyak paling sekitar Rp 200 juta dan biaya pengangkutan juga tidak banyak sekitar Rp 100 juta," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :