Berita / Sumatera /
Sugianto Desak Penyaluran Migor Murah di Riau Dievaluasi
Minyak goreng murah kemasan Rp 14.000 per liter dijual di supermarket. Foto: Dok. Sinar Mas
Pekanbaru, elaeis.co - Provinsi Riau mendapatkan jatah 9.000 liter minyak goreng (migor) subsidi untuk disalurkan ke 12 kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan menyalurkan migor murah itu melalui ritel Alfamart dan Indomaret.
Namun langkah tersebut disorot oleh Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Riau, Sugianto. Dia menilai kebijakan yang diambil Pemprov Riau dengan menyalurkan migor murah melalui ritel tidak tepat.
"Karena tidak semua kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, ada toko ritel. Kalau ini yang terjadi, berarti ada ketimpangan," kata Sugianto kepada elaeis.co, Rabu (19/1).
Menurutnya, pola penyaluran ini wajib dievaluasi. Karena dengan kebijakan itu, penyaluran migor murah di Riau tidak akan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama masyarakat pedesaan.
"Kalau mereka menyalurkannya melalui ritel, sama saja mempromosikan industri ritel itu. Padahal itu tidak bisa dijangkau oleh masyarakat secara umum. Kalau di perkotaan mungkin bisa, tapi bagimana dengan yang di desa-desa," katanya.
"Apalagi migor murah itu disubsidi dari duit sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dari pungutan ekspor sawit yang juga di dalamnya terdapat hasil panen petani sawit," tambahnya.
Kalau pola penyaluran itu diteruskan, menurutnya, para petani sawit, buruh dan orang-orang miskin di pedesaan yang seharusnya lebih berhak mendapatkan migor itu justru akan sulit mendapatkannya.
"Bukan cuma petani sawit, masyarakat pada umumnya, buruh dan lainnya, mereka ini kan yang paling berhak menikmati minyak goreng murah. Kalau di ritel, apakah tahu kalau yang belanja di situ orang miskin? Kan tidak," imbuhnya.
Dia mengusulkan agar penyalurannya dilakukan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) di desa-desa agar migor murah lebih tepat sasaran.
"Menurut saya, seharusnya penyalurannya dari desa ke desa. Pemerintah Provinsi Riau itu kan pernah membantu melalui KUB di desa-desa, bisa saja pendistribusiannya ke sana. Itu jauh lebih efektif," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :