https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

SPKS Minta Akses Pendanaan Untuk Sertifikasi Sawit Dipermudah

SPKS Minta Akses Pendanaan Untuk Sertifikasi Sawit Dipermudah

Ketua Umum SPKS Sabarudin. Dok.Istimewa


Jakarta, elaeis.co - Ketua Umum SPKS Sabarudin mendukung langkah pemerintah untuk percepatan sertifikasi ISPO bagi petani sawit. ISPO menurutnya bisa menjadi instrument utama untuk perbaikan tata kelola sawit Indonesia dari hulu ke hilir.

"ISPO juga bisa menjadi alat negosiasi yang kuat bagi Indonesia di pasar -pasar sawit guna memenuhi keberlanjutan sawit Indonesia sesuai dengan tuntutan konsumen di seluruh dunia," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (13/5).

Ia mengaku mendukung sertifikasi ISPO 100% dengan langkah nyata di lapangan melalui pendampingan langsung kepada petani sawit dan mempersiapkan mereka untuk sertifikasi ISPO. 

Sementara, agar sertifikasi ISPO ini cepat kepada petani pihaknya  minta pemerintah mempermudah akses dana bagi petani untuk sertifikasi ISPO sesuai dengan Perpres No 16 Tahun 2025 yang telah di keluarkan pada bulan April lalu.

Dimana dalam pasal 16 menyebutkan biaya sertifikasi ISPO bagi petani sawit salah satunya bersumber dari BPDPKS, untuk pendataan petani penerbitan STDB, pengutaan koperasi petani, pelatihan-pelatihan untuk sesuai dengan prinsip ISPO sendiri dan biaya sertifikasi ISPO. 

"Kami mengharapkan pendanaan ISPO 100% di danai dari BPDPKS untuk itu mekanisme untuk akses dana ini harus segera di buka dan di permudah. Dana yang ada di BPDPKS sejatinya kan itu dana dari petani jadi sudah selayaknya dana ini untuk mendukung petani sawit dengan akses yang mudah," paparnya.

Cerita Sabarudin, selama ini dana BPDPKS terkesan sangat sulit di akses oleh petani sawit, padahal dana ini dipungut dari hasil potongan harga Tandan Buah Sawit (TBS) petani. Pungutanya juga tidak main-main setiap tahun berkisar sekitar Rp20-50 triliun.

"Kami tidak ingin dana ini hanya di gunakan untuk kepentingan program biodiesel yang hanya menguntungkan perusahaan-perusahaan besar bermain di industry biodiesel ini. Kami sadari program biodiesel juga penting dna juga kita dukung," ujarnya.

Tanpa akses pendanaan yang mudah dari BPDPKS menurut pandangannya, sertifikasi ISPO ini akan mandek tidak akan berjalan. Sabarudin mengingatkan bahwa sawit sangat penting bagi petani sawit membuka lapangan kerja sekitar 3,6 juta secara langsung yang bekerja di kebun petani sawitnya di desa-desa, selain itu negeri juga di untungkan sebagai sumber devisa sekitar Rp.300 triliun setiap tahunya. 

"Sertifikasi ISPO akan meningkatkan produktifitas petani sawit ini tentu akan berkontribusi positif untuk produksi minyak sawit Indonesia, melalui perbaikan system manajemen di petani sawit misalnya penerapan budidaya sawit sesuai dengan GAP /BMP, pengelolan lingkungan di Perkebunan sawit dengan baik, hasilnya aka nada peningkatan produktifitas bagi petani dan kesejahteraan bagi petani," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :