https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sopir Truk Sawit Mengeluh Susah Dapat Solar hingga Pemblokiran Barcode, Pihak SPBU Bilang Begini

Sopir Truk Sawit Mengeluh Susah Dapat Solar hingga Pemblokiran Barcode, Pihak SPBU Bilang Begini

Ilustrasi - Truk Pengangkut TBS Sawit di Bengkulu. Dok.elaeis


Bengkulu, elaeis.co - Sebagian besar sopir truk angkutan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara mengeluh karena masih sulit mendapatkan bio solar subsidi di SPBU Putri Hijau.

Selain dipicu karena pasokan bio solar kerap habis, pemblokiran Barcode secara tiba-tiba juga membikin para sopir heran.

Padahal, untuk membeli BBM terutama yang bersubsidi, para sopir diwajibkan melakukan scan Barcode yang sesuai dengan identitas kendaraan. Contohnya yang dialami Yanto, salah seorang sopir angkutan kelapa sawit di daerah itu.

"Barcode banyak diblokir. Belum lagi solar juga sering habis, alasan pihak SPBU pengiriman sedikit," kata Yanto, kemarin.

Terpisah, Manager SPBU Putri Hijau, Nur Rahman mengatakan bahwa pengiriman BBM ke SPBU tidak mengalami masalah, tetapi harus mematuhi kuota yang ditentukan.

"Kalau soal pengiriman, kita tidak ada kendala. Kita menyesuaikan kuota SPBU. Pengiriman rata-rata 8 KL," ujarnya.

Terkait pemblokiran Barcode, Nur Rahman juga menegaskan bahwa hal itu merupakan kebijakan pemerintah pusat, bukan dari pihak SPBU. Saat ini, SPBU hanya melayani Barcode aktif sesuai dengan plat kendaraan yang tertera di STNK.

"Itu (pemblokiran) dari pusat, bukan dari SPBU," tuturnya.

Namun, ketika ditanya mengenai solusi bagi kendaraan yang terblokir Barcode, Nur Rahman menyatakan bahwa tidak ada solusi yang bisa diberikan oleh SPBU.

"Kita tidak bisa memberikan solusi karena kita takut mengisi BBM tidak sesuai dengan plat kendaraan dan Kode QR. Atau mungkin bisa menghubungi call center Pertamina di 135 untuk menanyakan hal itu," tandas Nur Rahman.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :