Berita / Sumatera /
Solar Langka, Operasional Angkutan Sawit Terimbas
Pekerja menyusun TBS di atas truk yang akan membawa ke pabrik sawit. foto: ist.
Pekanbaru, elaeis.co - Beberapa pekan terakhir ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar cukup langka di wilayah Riau. Antrean kendaraan terutama pengangkut barang memanjang di sejumlah SPBU di Bumi Lancang Kuning.
Langkanya BBM jenis solar ini berdampak pada banyak sektor usaha. Salah satunya perkebunan kelapa sawit.
Seperti halnya yang terjadi pada Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (Koppsa-M) di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Dua pekan belakangan angkutan hasil kebun sawit terganggu, bahkan sampai tertunda 1 hari untuk menuju pabrik kelapa sawit (PKS).
"Cukup menghambat operasional selama dua pekan terakhir," ujar Ketua Koppsa-M Nusirwan kepada elaeis.co, Rabu (18/12).
Menurutnya, dalam satu hari Koppsa-M mengoperasikan 5 unit truk untuk mengangkut hasil kebun koperasi yang dipimpinnya. Di mana sekali jalan truk itu harus menempuh 200 km untuk sampai ke PKS.
"Tentu kita butuh ketersediaan BBM yang cukup untuk operasional truk. Kita khawatir jika kelangkaan solar ini terjadi terlalu lama, akan berdampak pada pendapatan petani," terangnya.
Nusirwan mengaku, sampai saat ini harga yang ditetapkan oleh PKS untuk hasil kebun masih cukup bagus. Sayangnya, di saat yang sama produksi kebun mengalami penurunan.
"Harga lagi bagus, hanya tonase menurun sampai 5%," bebernya.
Ia berharap kelangkaan solar segera teratasi, sehingga angkutannya berjalan lancar dan petani dapat menikmati hasil kebunnya lebih maksimal di penghujung tahun ini.







Komentar Via Facebook :