Berita / Sumatera /
Solar Ditengarai Jadi Penyebab Turunnya Ekspor Cangkang Sawit
Tumpukan cangkang sawit di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Foto: Sangun/elaeis.co
Bengkulu, elaeis.co - Meski pemerintah menurunkan tarif bea keluar cangkang sawit pada Januari 2022 lalu, namun kegiatan ekspor cangkang sawit di Bengkulu justru menurun.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat kegiatan ekspor cangkang sawit melalui Pelabuhan Pulau Baai sepanjang tahun 2022 ini mengalami penurunan sebesar 60,31 persen dibandingkan 2021 lalu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, nillai ekspor cangkang sawit di Bengkulu turun dari US$ 4,7 juta pada Januari-Agustus 2021 menjadi US$ 1,89 juta pada Januari-Agustus 2022.
"Penurunan tersebut kemungkinan karena perusahaan yang bergerak di bisnis jual beli cangkang sawit sulit mengangkut cangkang ke kapal," kata Win, kemarin (4/10).
Menurutnya, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar saat ini masih sulit diperoleh di Bengkulu. Akibatnya pengiriman cangkang kelapa sawit juga menjadi terhambat.
"Mungkin itu yang jadi penyebab ekspor cangkang kelapa sawit masih belum maksimal pada tahun ini," tukasnya.
Sementara itu, Ali Akbar, penanggung jawab perusahaan eksportir cangkang PT Inti Persada, mengakui layanan angkutan cangkang sawit ke atas kapal tongkang di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu terganggu karena supir sulit mendapatkan solar.
"Harusnya dalam bulan ini kami mengirim 8.500 ton cangkang kelapa sawit ke Thailand. Tapi baru sekitar 70 persen yang sudah dinaikkan ke tongkang. Gara-gara solar, banyak jasa angkutan tak beroperasi. Akibatnya cangkang sawit belum semuanya diangkut ke kapal tongkang," katanya.







Komentar Via Facebook :