Sumbar, elaeis.co - Menindak lanjuti banyaknya keluhan dari para petani kelapa sawit di wilayahnya, Dinas Perkebunan Sumatera Barat (Sumbar) akan lakukan monitoring terhadap beberapa Pabrik Kelapa Sawit. Hal ini bertujuan untuk mencari jawaban keluhan para petani tersebut.

Pada Kamis (10/2) lalu bersama Apkasindo dam beberapa asosiasi lainnya, Disbun Sumbar mengunjungi salah satu PKS yang dikeluhkan petani tersebut.

"Ada keluhan dari para pekebun tentang pemotongan harga terkait mutu dari hasil kebun petani. Pemotongan diberlakukan oleh PKS secara merata," terang Kepala Dinas Perkebunan Sumatera barat (Sumbar), Syafrizal, kepada elaeis.co Sabtu (12/02).

Kata pria yang akrab disapa Jejeng itu, pemotongan tadi seharusnya dilakukan pemilihan terlebih dahulu. Sehingga yang mendapat potongan adalah hasil kebun yang memang berkualitas rendah.

"PKS sepakat untuk dilakukan pemilihan terlebih dahulu," terang Jejeng menceritakan hasil kunjungannya tersebut.

Bukan hanya potongan, pihaknya juga menanyakan terkait penetapan hasil rendemen yang rendah dari perusahaan tersebut. Yakni di bawah 20 persen. Padahal rendemen tadi sangat berpengaruh terhadap harga TBS di wilayahnya.

"Jadi kita minta pengujian bersama di laboratoriun. Jadi disaksikan oleh petani, perusahaan dan pihak terkait," paparnya.

Ia juga meminta agar PKS yang ada segera melengkapi berbagai persyaratan yang digunakan dalam penerapan harga TBS. "Nah ini upaya kita juga melakukan pendekatan. Sehingga dalam menetapkan harga semakin mudah dan tepat," terangnya.

Rencananya kunjungan ini akan dilakukan terhadap 9 perusahaan yang tersebar di Sumbar. Khususnya yang dikeluhkan oleh petani.