Berita / Sumatera /
Setara Bantu Atasi Kendala Foto Udara
Persiapan pemetaan dan pengambilan foto udara kebun sawit menggunakan drone. Foto: Setara Jambi
Muara Tebo, elaeis.co – Pemerintah lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus berupaya meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan mutu hasil perkebunan sawit rakyat. Salah satunya dengan memberikan bantuan Sarana Prasarana (Sarpras) kepada pekebun.
Berdasarkan Permentan No. 03 Tahun 2022 dan Keputusan Dirjen Perkebunan No. 273/2020, ada 8 jenis bantuan sarpras. Yakni bantuan benih, pupuk dan pestisida (ekstensifikasi); pupuk dan pestisida (intensifikasi); alat pascapanen dan unit pengolahan hasil; peningkatan jalan dan tata kelola air; alat transportasi; mesin pertanian; infrastruktur pasar; dan verifikasi teknis (ISPO).
Di Provinsi Jambi, Kelompok Tani (poktan) Sumber Rejeki adalah salah satu kelembagaan pekebun yang tengah mengajukan usulan Program Sarpras.
"Kami mengajukan usulan intensifikasi," kata Sekretaris Poktan Sumber Rejeki, Suranto, kepada elaeis.co, Rabu (21/09).
Menurutnya, poktan beranggotakan 41 petani dengan luas lahan kurang lebih 70 hektare di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, itu harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh BPDPKS.
"Kendala sebenarnya banyak untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang terbaru adalah foto udara kebun untuk identifikasi," katanya.
Karena keterbatasan peralatan dan biaya, Poktan Sumber Rejeki lantas meminta bantuan Yayasan Setara Jambi.
"Alhamdulillah, Yayasan Setara Jambi bersedia menjadi pendamping kami. Terima kasih sekali, kami dibantu mengambil foto udara menggunakan drone," kata bapak satu anak tersebut.
Menurutnya, proses pemetaan kebun petani yang dilakukan Riki, staf Setara Jambi, berlangsung empat hari.
"Kendalanya cuaca, kadang tiba-tiba hujan. Tapi sudah terlewati, sekarang petanya sudah ada dan sudah diserahkan ke disbun,” tambahnya.
Ali Suharjo, staf Setara Jambi, mengatakan, pihaknya berkomitmen akan terus mendukung upaya peningkatan kapasitas dan taraf hidup petani sawit.
"Kebetulan kami melakukan pendampingan persiapan sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan yang didukung oleh Program SPOS Indonesia dan Yayasan Kehati di Muara Tabir. Kalau ada petani yang membutuhkan pemetaan kebun menggunakan GPS dan drone, akan kami bantu," jelasnya.
Setara Jambi telah melatih 14 orang warga menjadi anggota tim pemetaan. 8 orang menjadi tim pemetaan GPS dan 6 orang menjadi tim pemetaan dengan wahana pesawat tanpa awak atau drone.
"Harapannya tim pemetaan yang ada di desa dapat membantu petani dalam melaksanakan pemetaan kebun untuk kegiatan pengajuan sarpras, PSR dan kebutuhan lainnya yang mensyaratkan peta kebun petani," katanya.
"Adanya sumber daya manusia yang dapat melakukan pemetaan menggunakan GPS dan drone, tentu akan menjadi aset bagi desa untuk membantu kegiatan pemetaan yang diperlukan desa," tambahnya.







Komentar Via Facebook :