Berita / Sumatera /
Sektor Pertanian Topang Pertumbuhan Ekonomi Babel
Hasil panen sawit diangkut menuju pabrik. foto: Distan Babel
Pangkalpinang, elaeis.co – Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tumbuh 4,40 persen sepanjang tahun 2022. Salah satu sektor yang turut andil terhadap pertumbuhan kinerja perkonomian tersebut adalah pertanian bersama kehutanan dan perikanan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Babel Toto Haryanto Silitonga SSi MEng mengatakan, kontribusi ketiga sektor tersebut sebesar 20,28 persen pada triwulan IV tahun 2022. Sedangkan untuk tahun 2022 sendiri kontribusi ketiganya terhadap pertumbuhan ekonomi Babel sebesar 19,19 persen.
"Sedangkan kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Babel ditempati industri pengolahan sebesar 20,53 pada triwulan IV dan 21,84 untuk tahun 2022," jelasnya melalui keterangan resmi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel.
Dijelaskan Toto kontribusi terbesar sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Babel berasal dari peningkatan produksi komoditi perkebunan tahunan. "Diantaranya adalah kelapa sawit, lada dan karet," sebutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel, Edi Romdhoni SP MM mengaku bangga atas kontribusi pertanian terhadap laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 lalu.
“Kontributor yang terbesar memang industri pengolahan, tapi harus diingat bahwa ada kegiatan perkebunan yang masuk dalam industri pengolahan itu, seperti CPO (Crude Palm Oil),” tegasnya.
Karena itu, menurut Edi, sektor pertanian mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian. Selain untuk penerimaan devisa negara, sisi hilirnya adalah peningkatan ekonomi masyarakat.
“Selain itu, sektor pertanian terutama subsektor perkebunan juga berperan dalam penyediaan lapangan kerja, pemenuhan konsumsi dalam negeri dan penyedia bahan baku industri dalam negeri,” jelasnya seraya mencontohkan komoditi kelapa sawit yang memberikan kontribusi paling besar terhadap ekspor perkebunan dan mampu memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.
“Akan tetapi, komoditas lada putih sebagai ciri khas Bangka Belitung diupayakan tidak ditinggalkan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi supaya meningkatkan produksi. Tanaman karet saat ini masih dipertahankan, karena masih bisa disadap dan dapat memberikan tambahan pendapatan petani,” tambahnya.







Komentar Via Facebook :