Berita / Sumatera /
Sejumlah PKS di Riau Keluhkan Petani Mitra Selingkuh dengan Pabrik Brondolan
Brondolan sawit. foto: Disbun Kaltim
Pekanbaru, elaeis.co - Mulai menjamurnya pabrik yang khusus mengolah brondolan sawit ternyata membuat gerah para pemilik pabrik kelapa sawit (PKS) yang selama ini mengolah tandan buah segar (TBS).
Ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja.
Menurutnya, banyak pemilik PKS mengeluhkan kehadiran pabrik brondolan ini lantaran banyak petani yang justru menjual hasil kebun ke pabrik yang nota bene bukan mitra mereka.
Tak heran jika petani lebih pabrik pengolahan brondolan karena berani mematok harga yang cukup tinggi ketimbang harga TBS yang ditetapkan PKS.
"Kami menampung aspirasi juga dari kawan-kawan anggota tim penetapan harga TBS, banyak juga perusahaan yang keberatan. Karena banyak yang brondolannya tidak dijual ke (perusahaan) mitranya, tapi di jual ke luar karena harganya lebih tinggi," kata Defris, Kamis (15/2).
"Tidak semua perusahaan, tapi ada beberapa. Karena yang kita dengar informasinya itu dari beberapa perusahaan yang masuk dalam tim harga," tambahnya.
Setiap digelar rapat untuk menetapkan harga TBS, katanya, hal yang sama selalu dikeluhkan oleh pihak perusahaan. "Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pabrik pengolahan TBS yang ada saat ini," ujarnya.
"Kita sudah balikkan juga persoalan ini (ke pihak perusahaan), kenapa kok petaninya bisa seperti itu. Sebenarnya kalau perusahaan mitranya bagus, harganya tinggi, pasti petaninya tidak akan selingkuh. Kan logikanya begitu," tandasnya.







Komentar Via Facebook :