https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Sawit Riau Makin Produktif, BPDP Salurkan Dana PSR Rp60 Juta Per Hektare untuk 43.847 Hektare Kebun Rakyat

Sawit Riau Makin Produktif, BPDP Salurkan Dana PSR Rp60 Juta Per Hektare untuk 43.847 Hektare Kebun Rakyat

Ilustrasi. Dok.elaeis


Pekanbaru, elaeis.co – Kebun sawit rakyat di Provinsi Riau kini memasuki era baru produktivitas. Pemerintah daerah melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) berhasil mendorong replanting hingga 43.847,69 hektar sejak 2017 hingga 2025. 

Setiap petani yang mengikuti program ini mendapat dukungan dana Rp60 juta per hektare, untuk mengganti tanaman tua dengan bibit unggul dan produktif.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Supriadi, menegaskan, peremajaan sawit rakyat adalah langkah krusial karena sebagian besar kebun telah memasuki usia tidak produktif. 

“Program PSR bukan sekadar bantuan, tapi strategi agar sawit rakyat tetap kompetitif, berkelanjutan, dan mampu mendongkrak kesejahteraan petani,” ujarnya, Selasa (16/12). 

Realisasi peremajaan sawit di Riau menunjukkan tren dinamis. Pada tahun-tahun awal, langkah ini berjalan agresif: 3.417 hektar diremajakan pada 2017, melonjak menjadi 5.553 hektar pada 2018, kemudian 8.948 hektar pada 2019, dan 9.766 hektar pada 2020.

Namun, 2021 menjadi tahun tantangan dengan realisasi turun menjadi 3.497 hektar, sementara 2022 lebih terpuruk hanya 760 hektar. Supriadi mengungkap penyebabnya yakni karena pembaharuan regulasi menambah sejumlah persyaratan yang memberatkan petani, sehingga pengajuan PSR menurun drastis. 

Memasuki 2023, pemerintah merespons dengan evaluasi dan penghapusan persyaratan yang dinilai menghambat. Hasilnya, realisasi PSR kembali melonjak tajam menjadi 7.180 hektar, terbagi atas 3.908 hektar jalur dinas dan 3.272 hektar jalur kemitraan. Inovasi jalur kemitraan ini membuat akses program lebih mudah bagi petani.

Tahun 2024 mencatat 3.688 hektar diremajakan, dengan 1.723 hektar melalui dinas dan 1.965 hektar jalur kemitraan, sementara hingga 2025 realisasi awal telah mencapai 1.032 hektar.

Program PSR yang didukung BPDP bukan sekadar dana, tetapi juga momentum transformasi sawit rakyat di Riau. Dengan bibit unggul, kebun sawit rakyat kini mampu menghasilkan tandan buah segar lebih banyak dan kualitas lebih baik.

“Dengan pendanaan dari BPDP dan regulasi yang semakin mudah, kami yakin lebih banyak petani akan memanfaatkan PSR. Ini bukan hanya soal produktivitas, tapi juga soal keberlanjutan industri sawit Riau,” kata Supriadi.

Selain meningkatkan produksi, peremajaan sawit juga berdampak positif terhadap ekonomi lokal. Petani dapat mengoptimalkan hasil kebun, meningkatkan pendapatan keluarga, dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan total lahan yang sudah dan sedang diremajakan 43.847,69 hektar, Riau kini menunjukkan bahwa sawit rakyat tidak hanya soal jumlah, tapi juga kualitas dan keberlanjutan.

BPDP dan Pemprov Riau optimistis, dengan peremajaan yang tepat, masa depan sawit rakyat akan lebih cerah, produktif, dan menguntungkan bagi semua pihak, terutama petani.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :