Berita / Serba-Serbi /
Sawit Jantan Berakhir di Meja Makan
Umbut kelapa sawit (Int.)
Rengat, Elaeis.co - Tampilan umbut kelapa sawit persis sama dengan umbut kelapa. Rasanya agak manis dan teksturnya sedikit renyah saat digigit. Aromanya juga khas.
Umbut diperoleh dengan cara membelah pucuk sawit. Bagi sebagian warga, umbut sawit biasa dimasak seperti gulai rebung. Racikan bumbu rempah yang komplit membuat umbut terasa lezat. Makanya tak heran kalau umbut sawit sering disajikan di acara seperti pernikahan, selamatan, dan syukuran.
“Sudah sering dihidangkan sayur umbut sawit di acara hajatan, memang enak,” kata Sahran, warga Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Kamis (22/7).
Bagi Sahran, umbut sawit bukan makanan baru. Di kampungnya di Sumatera Utara, orang sudah biasa menyantapnya. “Mau dimasak, mau yang mentah, semua dimakan. Yang mentah dicampur sambal saja sudah nikmat dijadikan lauk,” katanya.
Menurutnya, umbut biasa diambil dari pohon kelapa sawit berjenis kelamin jantan. “Yang jantan tidak bisa menghasilkan buah. Supaya tak rugi merawatnya, lebih bagus ditebang dan umbutnya diambil,” katanya.
Memasak umbut sawit terbilang sangat mudah dan ringkas. “Umbut yang sudah dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis, lantas dibilas kembali. Selanjutnya bisa dimasak menurut selera,” katanya.
“Banyak juga yang bikin umbut sebagai cemilan. Lumayan buat penahan lapar kalau pas lagi kerja di ladang,” tukasnya.






Komentar Via Facebook :