Berita / Nasional /
Sawit dan Kopi Ikut Dongkrak NTP Juli 2024
Gedung BPS Pusat. foto: Setkab
Jakarta, elaeis.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Juli 2024 mencapai 119,61, mengalami peningkatan signifikan sebesar 0,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan peningkatan daya beli petani di perdesaan yang diukur melalui perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
"Pada Juli 2024, It mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen, sementara Ib turun sebesar 0,39 persen," kata Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi, Kamis (1/8).
Baca juga: Turun 0,96 Persen, NTP Provinsi Jambi Hanya 151,74
Menurutnya, kenaikan NTP ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting dalam sektor pertanian.
"Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan NTP di tiga subsektor pertanian. Yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,00 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,32 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,10 persen," ungkapnya.
Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan nilai tukar. Yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 4,16 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 1,06 persen.
Khususnya untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR), kenaikan sebesar 1,32 persen disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,84 persen, sementara Ib mengalami penurunan sebesar 0,48 persen.
Baca juga: Harga TBS Dongkrak NTPR dan NTP Sumut pada April 2024
Windhiarso menjelaskan bahwa kenaikan It pada Juli 2024 dipicu oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit dan kopi, yang meningkat sebesar 0,84 persen.
"Kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan NTP nasional, menunjukkan betapa pentingnya komoditas ini dalam mendukung perekonomian petani," kata dia.
Di tingkat provinsi, NTP Provinsi Bengkulu mencatat kenaikan tertinggi dibandingkan provinsi lainnya pada Juli 2024, yakni sebesar 3,48 persen. Ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
Baca juga: NTP Perkebunan Rakyat Naik, Petani Sawit di Bengkulu Merasakan Kesejahteraan Lebih Baik
Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar 4,69 persen.
"Secara keseluruhan, kenaikan NTP pada Juli 2024 mencerminkan kondisi yang lebih baik bagi petani di Indonesia, terutama yang bergerak di sektor tanaman perkebunan rakyat," ujarnya.







Komentar Via Facebook :