Berita / Nasional /
SASCI Plus, Jurus Kementan Agar Sawit Indonesia Tetap Tembus Eropa
SASCI Plus, Jurus Kementan Agar Sawit Indonesia Tetap Tembus Eropa. Dok.TheStar
Jakarta, elaeis.co - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan semakin gencar menyiapkan strategi untuk menjaga akses ekspor kelapa sawit Indonesia ke pasar Eropa.
Hal ini menyusul pemberlakuan European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang diprediksi akan berdampak signifikan terhadap perdagangan komoditas perkebunan Indonesia.
Salah satu langkah strategis Kementan adalah melalui proyek SASCI Plus (Sustainability and Value Added in Agricultural Supply Chains in Indonesia). Program ini merupakan hasil kerja sama teknis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
SASCI Plus bertujuan mendorong ketahanan rantai pasok pertanian, meningkatkan nilai tambah produk, serta memastikan komoditas perkebunan Indonesia memenuhi standar internasional.
Dilansir dari Ditjen Perkebunan, sejak Mei 2024 SASCI Plus bersama SAKA DALA telah menggelar serangkaian kegiatan di bawah komponen EUDR Engagement. Inisiatif ini membuka ruang dialog antara pemerintah, petani sawit, pelaku usaha, asosiasi, hingga akademisi untuk memahami regulasi EUDR dan strategi agar komoditas perkebunan Indonesia tetap kompetitif di pasar global.
Workshop kesiapan stakeholder menghadapi EUDR, yang digelar pada 22 Agustus lalu, membahas secara mendalam Sistem Sertifikasi Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), yang menjadi salah satu kunci agar produk perkebunan Indonesia legal dan berkelanjutan sesuai regulasi Uni Eropa.
Program SASCI Plus bukan hanya soal regulasi, tetapi juga meningkatkan kapasitas petani dan pengusaha sawit. Melalui pelatihan, pendampingan, serta forum konsultasi, petani diajak memahami cara mengelola kebun sawit berkelanjutan, memaksimalkan produktivitas, dan menjaga jejak lingkungan tetap ramah.
Pendekatan ini diharapkan membuat kelapa sawit Indonesia tetap diminati di Eropa, meskipun regulasi EUDR lebih ketat. SASCI Plus juga mendorong penggunaan data digital dan traceability, agar rantai pasok lebih transparan dan memudahkan eksportir memenuhi persyaratan dokumen.
Kementan meyakini langkah ini akan menjaga ekspor sawit Indonesia tetap stabil dan membuka peluang pasar baru. Dengan SASCI Plus, setiap pelaku usaha dapat menyesuaikan praktik budidaya, pengelolaan kebun, hingga sistem pencatatan sesuai standar internasional.
Selain itu, program ini diharapkan memperkuat nilai tambah komoditas sawit, membuka peluang bagi industri pengolahan, dan memastikan Indonesia tetap menjadi pemain utama di pasar global.







Komentar Via Facebook :