Pekanbaru, Elaeis.co - Bukan hanya Aspekpir yang mendukung rencana pemerintah menggunakan dana dari BPDPKS untuk mengatasi permasalahan tingginya harga minyak goreng yang belakangan ini terjadi.

Kali ini dukungan muncul dari Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) karena langkah ini memiliki tujuan untuk kepentingan masyarakat luas.

"Gak ada masalah, karena dari sawit untuk sawit juga akhirnya. Kan memang untuk masyarakat luas," terang Ketua Umum Samade, Tolen Ketaren, kepada Elaeis.co, Jumat (17/12).

Kendati demikian, menurutnya seharusnya perusahaan produsen minyak goreng yang ddaoat mengatur harga agar minyak goreng lebih terjangkau. 

"Sebetulnya yang menjadi pertimbangan mereka kan proses refinerynya agar bisa mereka turunkan harganya. Tapi karena CPO harganya tinggi ya sulit juga mungkin bagi mereka untuk menjual harga minyak goreng," tuturnya.

Sementara jika memang rencana ini terealisasi, Tolen berharap Jangan sampai ada oknum yang justru memanfaatkan subsidi tersebut. "Yang kita khawatirkan malah ada perusahaan yang justru malah mengekspor minyak goreng bersubsidi tadi," bebernya.

Sebelumnya berembus kabar bahwa pemerintah saat ini tengah mewacanakan akan menggunakan anggaran dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mensubsidi harga minyak goreng. Recanana ini informasinya tengah digodok lam pembahasan di level Kementerian Koordinator Perekonomian.

Untuk diketahui, total dana yang dimiliki oleh BPDPKS saat ini mencapai Rp 14 triliun. Itu diperoleh dari pungutan ekspor sawit dan bea keluar sawit yang nominalnya saat ini lebih dari 350 dolar AS per ton.