https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

RP3A, Jaminan Keamanan Pekerja Perempuan dan Anak di Kebun Sawit

RP3A, Jaminan Keamanan Pekerja Perempuan dan Anak di Kebun Sawit

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, tandantangani prasasti peresmian rumah perlindungan pekerja perempuan dan Anak (RP3A) PT AMP Plantation. foto: Humas


Agam, elaeis.co - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia, Afriansyah Noor, meresmikan rumah perlindungan pekerja perempuan dan Anak (RP3A) PT AMP Plantation di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (1/3).

Dia menegaskan, anak adalah calon pemimpin bangsa di masa mendatang yang mempunyai posisi strategis untuk menjaga dan menjamin keberlangsungan eksistensi bangsa dan negara Indonesia untuk Indonesia Maju.

Sementara itu, bagi pekerja perempuan terutama dalam industri kelapa sawit, merupakan kelompok paling rentan terhadap kondisi kerja yang tidak layak, diskriminasi dalam hal upah, jaminan perlindungan sosial, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelecehan seksual.

"Program perlindungan anak dan pekerja perempuan ini, merupakan langkah strategis untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak kedua kelompok ini," jelas Afriansyah melalui keterangan resmi Humas Pemkab Agam.

Ia berharap semua pihak dapat mewujudkan kondisi kerja yang layak dan kondusif terkhusus bagi pekerja perempuan. Berbagai kebijakan tentang perlindungan anak dan pekerja perempuan merupakan bukti kehadiran negara untuk mewujudkan hubungan industrial yang kondusif.

"Hubungan industrial yang kondusif menciptakan kenyamanan dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.

Hadir dalam peresmian itu Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, Bupati Agam, Andri Warman, Sekda Agam, Edi Busti, Plantation Head Indonesia Wilmar Grup, Simon Siburat, dan General Manager PT AMP Plantation, Low Kim Seng.

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wamen Ketenagakerjaan didampingi Bupati Agam dan Gubernur Sumbar.

Andri menilai keberadaan rumah RP3A ini menjadi sebuah jaminan bagi pekerja perempuan dan anak.

Disebutkan, dalam dunia usaha, perempuan banyak menghadapi persoalan gender, termasuk diskriminasi.  Kondisi itu menjadi hambatan bagi terwujudnya lingkungan dunia usaha yang responsif gender, ramah perempuan dan anak, termasuk pada sektor industri kelapa sawit.

"Tak bisa dipungkiri, kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan fenomena gunung es yang dapat terjadi kepada siapapun dan di manapun, termasuk di tempat kerja," sebutnya.

Andriwarman juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Wilmar Indonesia dalam menyediakan rumah perlindungan pekerja perempuan dan anak di PT. AMP Plantation itu.

"Keberadaan rumah ini menjadi jaminan bagi pekerja perempuan dan anak di PT. AMP Plantation, keberadaan rumah ini dapat menjamin keamanan bagi pekerja perempuan ditempat ia bekerja," ulasnya.

Plantation Head Indonesia WILMAR, Simon Siburat mengatakan, rumah perlindungan pekerja perempuan dan anak ini akan dibangun di seluruh kebun yang ada di PT AMP Plantation.

"RP3A ini bisa menjadi bimbingan dan jaminan kesejahteraan dan keselamatan kerja bagi perempuan dan anak di lingkungan perusahaan sawit," ucapnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :