Berita / Sumatera /
PWNU Riau Bakal Siapkan 1000 Hektar Lahan Santri Sawit
Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, Asisten Staf Khusus Wapres dan Ketua PWNU Riau, Rusli Ahmad. Foto: Aziz
Pekanbaru, elaeis.co - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau, T Rusli Ahmad langsung menyanggupi untuk menyiapkan lahan 1000 hektar demi program Santri Sawit di Riau.
Omongan ini terlontar setelah mendengar cerita Asisten Staf Khusus Wakil Presiden, DR. Tri Chandra Aprianto yang sengaja datang ke Kopi Aren miliknya di kawasan Palas Pekanbaru, Riau, kemarin.
Doktor sejarah jebolan Universitas Indonesia itu datang ditemani oleh Sespri Menteri Pertanian, Syaiful Bahri, Ketua DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, Sekjen DPP Apkasindo, Rino Afrino dan anggota Dewan Pakar DPP Apkasindo, Victor Yonathan.
Bersama Syaiful Bahri tadi, lelaki 47 tahun ini terbang ke Riau memang terkait Santri Sawit, sekaligus mau menengok tanaman kelapa sawit Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditanam Presiden Jokowi dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, dua tahun lalu, di kawasan Bagan Sinemba, Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Bagi Rusli, program Santri Sawit tadi adalah momen penting bagi Riau untuk membentuk santri menjadi sosok-sosok enterpreneur.
"Riau adalah provinsi dengan kebun kelapa sawit terluas di Indonesia. Dengan potensi yang sangat besar ini, santri dan alumni musti bisa jadi entrepreneur sawit," katanya.
Sebab ke depan kata Rusli, sawit akan sangat menjanjikan, turunannya banyak. "Setelah kebijakan Presiden Jokowi bahwa Indonesia tidak lagi menjual Crude Palm Oil (CPO) tapi sudah olahan, kita harus ambil bagian di situ," tegasnya.
Nah, langkah awal untuk itu kata Rusli, Riau musti bisa jadi pilot project program Santri Sawit ini. "Soal teknis, sesegera mungkin dibicarakan, saya minta Apkasindo dilibatkan lantaran organisasi petani sawit ini sangat paham soal teknis," ujarnya.
Adapun lahan 1000 hektar tadi kata Rusli, bukan untuk dibagi-bagi, tapi satu hamparan itu untuk semua santri di Riau.
"Polanya satu atap gitulah, hasil sawit itu nanti di distribusikan ke semua pondok yang ada. Saat ini ada sekitar 114 pondok pesantren di Riau," katanya.
Nah, kebun tadi kata Rusli jadi tempat praktek para santri yang ingin paham soal sawit. Lalu bagi santri yang ingin bekerja di kebun kelapa sawit itu nanti, silahkan.
Sangking seriusnya, Rusli berharap Januari tahun depan pekerjaan pembukaan lahan 1000 hektar itu sudah dimulai.
Sama seperti Tri, Gulat juga kaget dengan pernyataan Rusli yang juga dewan penasehat DPP Apkasindo itu. "Kami DPP Apkasindo bangga dengan beliau yang gerak cepat. Sebagai organisasi petani sawit, kami siap membantu menyukseskan program santri sawit ini. Ini program luar biasa yang dibikin Wakil Presiden untuk kemaslahatan umat," ujar Gulat.
Bagi Victor sendiri, program Santri Sawit adalah salah satu cara untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan, termasuk sumber energi masa depan.
"Yang lebih penting lagi, semangat enterpreneur santri yang notabene generasi milenial, sudah dimulai sejak dini," katanya.

Komentar Via Facebook :