https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pungli di PKS Masih Marak, Toke dan Petani Sawit Pasrah tapi Tak Rela

Pungli di PKS Masih Marak, Toke dan Petani Sawit Pasrah tapi Tak Rela

Hasil panen petani dibeli oleh tengkulak. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Barlian Utama, seorang pengusaha ram kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan masih adanya praktik pungutan liar (pungli) dalam tata niaga tandan buah segar (TBS) di daerah itu. Bahkan praktik pungli tersebut seolah sudah menjadi hal biasa.

"Bagi kami para tengkulak maupun petani yang menjual TBS ke pabrik kelapa sawit (PKS), pungli sudah hal yang biasa," kata Barlian, Senin (6/3).

Dia menjelaskan bahwa praktik pungli dilakukan oleh bagian timbang di PKS. Dengan cara ini, sawit yang dibawa oleh para tengkulak dan petani lebih cepat ditimbang atau diprioritaskan oleh bagian timbang tersebut.

"Saat sawit masuk pabrik, para petani dan tengkulak harus membayar sejumlah uang agar TBS mereka langsung ditimbang dan tidak harus menunggu lama," ujarnya.

Menurutnya, uang yang biasanya diberikan tengkulak dan petani ke bagian timbang pabrik sawit berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per satu unit mobil angkutan. Tarif ini diberikan agar para petani dan tengkulak mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

"Kalau tidak bayar, maka para petani dan tengkulak harus antri dan menunggu lama agar TBS mereka ditimbang," ungkapnya.

Untungnya, menurut Barlian, praktik itu tidak berlaku di semua PKS. "Masih ada beberapa pabrik yang memberikan pelayanan yang baik tanpa harus membayar tarif tambahan. Tapi sebagian besar pabrik di sini masih menerapkan praktik pungli ini," jelasnya.

Kondisi ini juga diakui oleh pihak pemerintah setempat. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Endang Sumantri mengatakan bahwa pemerintah daerah telah berupaya memberantas praktik pungli ini. Namun banyak petani yang khawatir sawit mereka tidak ditimbang.

"Kami sudah mengimbau agar para petani dan tengkulak tidak memberikan uang kepada pihak pabrik, namun hal ini sulit untuk dihindari karena mereka khawatir sawit mereka tidak akan ditimbang jika tidak memberikan uang," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya memberantas praktik pungli di pasar TBS kelapa sawit di Bengkulu. Bahkan pihaknya juga akan memperketat pengawasan dan memberikan sanksi bagi pihak yang terbukti melakukan pungli. 

"Kami berharap praktik pungli ini dapat dihentikan sehingga para petani dan tengkulak tidak dirugikan," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :