Berita / Lingkungan /
Puncak Kemarau Juni-Juli, Siak Waspada Karhutla
Ilustrasi Karhutla di Siak tahun 2020 lalu. (Dok Elaeis)
Pekanbaru, elaeis.co - Semua pihak baik masyarakat maupun perusahaan yang bergerak disektor perkebunan dihimbau waspada menghadapi puncak musim kemarau di Provinsi Riau, yang diprediksi akan terjadi pada Juni hingga Juli 2022 mendatang.
Pada bulan ini cuaca di Riau cukup panas dan kering sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan semakin mudah terjadi.
“Sesuai arahan Gubernur Riau agar masing-masing pemerintah kabupaten dan kota bersama TNI/Polri, bersiap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada puncak musim kemarau mendatang," kata Wabup Siak Husni Merza, Kamis (31/3).
Husni bilang, salah satu arahan dari Gubernur Riau kepada pemerintah daerah saat Apel Siaga Penanggulangan Bencana Kebakaran di Pekanbaru, melakukan pengecekan kesiapan personil dan peralatan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di daerah, sebagai bentuk kewaspadaan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Jadi, jika ada kerusakan peralatan perlu dilakukan perbaikan sebelum musim kemarau tiba. Kita berdoa semoga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Kasihan personil kita jika harus bertugas memadamkan api di bulan puasa nanti," kata Husni.
Husni juga tidak menampik, beberapa waktu lalu sempat muncul beberapa titik api di daerah Kabupaten Siak. Namun kondisi itu masih bisa dikendalikan.
Untuk itu dia meminta kerjasama semua pihak baik masyarakat maupun perusahaan yang bergerak disektor perkebunan untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla.
“Pencegahan karhutla ini butuh kerjasama kita semua, masyarakat dihimbau untuk tidak membuka lahan dengan membakar, perusahaan juga jangan abai dengan titik api yang muncul disekitar lahan perkebunannya. Jangan tunggu membesar dulu baru semua pihak turun memadamkan api,” ujar Husni.
Kepala BPBD Kabupaten Siak, Kaharuddin mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasarana terkait pengendalian Karhutla. Kendati begitu, kata dia, peran dari perusahaan juga sangat penting terkait persiapan fire safety tersebut.
“Data yang kami himpun pada Januari dan Februari, Siak sama sekali nol titik api. Namun memasuki Bulan Maret mulai bermunculan titik api. Tercatat sampai 29 Maret, ada 13 titik api dengan luasan kebakaran sekitar hektare dan tersebar di Kecamatan Sungai Apit, Mempura dan Tualang," kata dia.
Untuk itu, mantan Kasatpol PP Kabupaten Siak ini berharap kerjasama yang baik dari semua pihak dalam upaya pencegahan dan pengendalian titik api Karhutla.
“Mudah-mudahan prediksi karhutla di puncak musim kemarau mendatang dapat kita antisipasi. Tentunya butuh dukungan dari seluruh komponen masyarakat," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :