https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Produktivitas Kebun PSR-nya Tertinggi di Indonesia, Mitra Asian Agri Raih Penghargaan Bunex 2023

Produktivitas Kebun PSR-nya Tertinggi di Indonesia, Mitra Asian Agri Raih Penghargaan Bunex 2023

Manager Plasma Asian Agri Hendra Saragih, Ketua KUD Sawit Subur Bambang Haji Sutjipto, Sekretaris KUD Sawit Subur Anton Suhartono, dan Head of Partnerships Asian Agri Rudy Rismanto. foto: ist.


Tangerang, elaeis.co - Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Subur, mitra Asian Agri di Riau, meraih penghargaan dari Kementerian Pertanian untuk kategori Produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) Terbaik dengan Pola Kemitraan dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah, kepada Ketua KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sutjipto, dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (7/9). 

KUD Sawit Subur mengelola kebun sawit 908 hektar milik 454 KK petani di Desa Kampung Baru, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. KUD ini melakukan program replanting tahap 1 dengan luas 492 hektar dan mencapai produksi TBS tertinggi sebesar 19,19 ton/hektar/tahun dalam kurun waktu TBM 3 (P3) melalui program kemitraan dengan Asian Agri. Saat ini kebun kelapa sawit KUD Sawit Subur telah memasuki TM 1 dan ditargetkan produktivitasnya akan mencapai sekitar 26 ton/hektar/tahun.

Bambang Haji Sutjipto mengaku sangat bangga akan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian ini. "Penghargaan ini tentu merupakan usaha seluruh anggota dalam menerapkan praktik terbaik dalam merawat dan mengelola kebunnya. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan mitra kami Asian Agri yang telah berjalan sejak tahun 1991 dalam program PIR Trans," katanya melalui keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Jumat (8/9).

Sementara itu, Andi Nur Alam Syah menyebutkan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit Indonesia dari hulu ke hilir. Tata kelola tersebut dimulai dari benih unggul yang berkualitas dan bermutu serta bersertifikasi dengan didukung pengawasan yang ketat. "Langkah ini sangat berpengaruh pada peningkatan produksi dan hasil tanaman perkebunan," sebutnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pembangunan perkebunan Indonesia telah masuk ke kurva kedua yang ditandai dengan 30-40% tanaman sudah tidak produktif. Guna mengatasi hal tersebut, diperlukan peremajaan atau replanting.

"Oleh karena itu Kementerian Pertanian saat ini telah berkolaborasi dengan sektor swasta untuk menjaga perkebunan Indonesia agar tetap produktif, salah satunya melalui akselerasi program PSR,” tambahnya.

Head of Partnerships Asian Agri, Rudy Rismanto, menjelaskan bahwa kemitraan dengan petani merupakan salah satu pilar dalam program berkelanjutan jangka panjang Asian Agri 2030 yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup petani. "Asian Agri berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bimbingan dalam penerapan praktik berkelanjutan dan juga penyediaan benih kelapa sawit unggul Topaz yang dapat menunjang produktivitas TBS petani kelapa sawit," paparnya.

Menurutnya, kemitraan bersama petani sudah seharusnya menempatkan kesejahteraan petani sebagai tujuan utama. “Penghargaan yang diterima KUD Sawit Subur ini menjadi pencapaian yang positif dalam program kemitraan petani dan perusahaan yang berfokus meningkatkan kesejahteraan petani serta aspek keberlanjutan pengelolaan kelapa sawit. Hal ini juga merupakan bukti nyata bahwa PSR dan penggunaan bibit unggul dapat meningkatkan produktivitas TBS," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :