Tenggarong, elaeis.co - Dua bulan terakhir, produksi kelapa sawit kebun Koperasi Kongbeng Bersatu di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kenaikan signifikan. Yakni naik sampai 10% dibandingkan biasanya.

Naik turun produksi ini menurut Ketua Koperasi Kongbeng Bersatu, Agus Taman, biasa terjadi. Ini juga dipengaruhi iklim dan cuaca yang sedang berlangsung. 

"Tahun lalu juga terjadi hal yang sama. Perkiraan kita bisa sampai awal tahun 2025 mendatang," ujarnya kepada elaeis.co, Senin (30/12).

Agus menjelaskan, tahun lalu, tepatnya pada akhir tahun, kebun yang berdiri di Desa Sri Pantun itu juga mengalami kenaikan. Namun lepas awal tahun, produksi sawit kembali merosot.

"Alhamdulillah petani masih bisa menikmati hasil kebunnya. Apalagi harga kita masih aman, yakni mengikuti harga penetapan pemerintah," jelas pria yang juga merupakan salah satu pengurus DPW Apkasindo Kaltim tersebut.

Untuk diketahui, Koperasi Kongbeng Bersatu sempat menerima penghargaan kebun kelapa sawit produktivitas tertinggi di tingkat nasional tahun 2023 versi GAPKI dalam gelaran IPOC 2023 di Bali. Selain sertifikat, koperasi itu juga menerima bantuan budidaya sebesar Rp 50 juta.

Agus mengatakan kebun kelapa sawit koperasi yang dipimpinnya mampu berproduksi sampai 33 ton/hektar tiap tahunnya meski usia tanam berbeda-beda.

"Usia tanam kebun kita ada yang tanam tahun 2001, 2024 sampai 2013," tuturnya.

Tingginya produksi kebun petani itu, katanya, tak lepas dari pemilihan bibit yang tepat. Bibit yang ditanam yakni dari PPKS, Sucofindo dan Damimas.

"Untuk luas kebun kita mencapai 4.800 hektar dengan anggota koperasi sebanyak 1.602 orang petani yang sudah terbangun sejak 2005 dan bermitra dengan Sinar Mas Group," bebernya.