Berita / Bisnis /
Produksi dan Ekspor CPO Oktober 2025 Menguat, Stok Turun!
Jakarta, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat produksi minyak sawit mentah atau CPO pada bulan Oktober 2025 mencapai 4.352 ribu ton atau naik 10,68% dari bulan sebelumnya 3.932 ribu ton.
Hal serupa juga terjadi pada produksi Palm Kernel Oil (PKO) atau minyak inti sawit yang naik menjadi 405 ribu ton dari 366 ribu ton dari bulan sebelumnya.
"Secara year on year (yoy), sampai Oktober 2025, produksi CPO ditambah PKO mencapai 48.092 ribu ton atau naik sekitar 9,85% dari produksi tahun 2024 sebesar 43.780 ribu ton," kata Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono dalam keterangan resminya kepada elaeis.co, Kamis (18/12).
Sementara total konsumsi dalam negeri juga mengalami peningkatan dari 2.053 ribu ton di bulan September menjadi 2.227 ribu ton pada bulan Oktober 2025.
Peningkatan terbesar terjadi pada konsumsi biodiesel yang naik menjadi 1.200 ribu ton atau 12,15% dari bulan sebelumnya sebesar 1.070 ribu ton.
"Konsumsi pangan juga naik jadi 835 ribu ton dari 793 ribu ton pada bulan sebelumnya atau naik sebesar 5,30%. Begitu juga dengan konsumsi oleokimia naik 1,05% menjadi 192 ribu ton dari 190 ribu ton pada bulan sebelumnya," terangnya.
Setelah mengalami penurunan cukup besar pada September, total ekspor produk sawit pada bulan Oktober naik menjadi 2.796 ribu ton atau 27,09% dari ekspor bulan September sebesar 2.200 ribu ton.
Peningkatan ekspor terbesar terjadi pada minyak sawit olahan yang naik 29,88% menjadi 2.043 ribu ton dari 1.573 ribu ton pada bulan Oktober, diikuti oleh oleokimia yang naik 14,22% menjadi 506 ribu ton dari 443 ribu ton, CPO naik 51,65% menjadi 138 ribu ton dari 91 ribu ton, dan olahan inti minyak sawit naik 16,13% menjadi 108 ribu ton dari 93 ribu ton.
"Secara YoY sampai Oktober, ekspor produk kelapa sawit tahun 2025 mencapai 27.691 ribu ton atau naik sekitar 11,49% lebih tinggi dari ekspor tahun 2024 sebesar 24.837 ribu ton," kata Mukti.
Peningkatan negara ekspor pada Oktober dibanding bulan sebelumnya antara lain ke China 203 ribu ton, Pakistan 131 ribu ton, Afrika 52 ribu ton, EU-27 50 ribu ton, India 38 ribu ton, Bangladesh 32 ribu ton, dan Middle East 28 ribu ton.
Sedangkan penurunan ekspor terjadi untuk tujuan USA kurang lebih sekitar 3,2 ribu ton dan Malaysia sekitar 0,3 ribu ton.
Nilai ekspor produk sawit bulan Oktober mengalami peningkatan dari US$ 2,528 miliar di bulan September menjadi US$ 3,292 miliar pada bulan Oktober atau meningkat sebesar 30,22%.
Secara YoY sampai dengan bulan Oktober, nilai ekspor 2025 mencapai US$ 30,605 miliar lebih tinggi 36,19% dari ekspor tahun 2024 sebesar US$ 22,472 miliar.
"Peningkatan nilai ekspor yang terjadi selain karena meningkatnya volume ekspor, juga karena harga rata-rata Januari-Oktober tahun 2025 sebesar US$ 1.217/ton Cif Rotterdam yang lebih tinggi dari rata-rata Januari-Oktober tahun 2024 sebesar US$ 1.038/ton Cif Rotterdam," kata Mukti.
Dengan stok awal bulan Oktober sebesar 2.592 ribu ton, produksi CPO+PKO 4.757 ribu ton, konsumsi dalam negeri 2.227 ribu ton dan ekspor 2.796 ribu ton, maka stok di akhir Oktober dinyatakan turun menjadi 2.333 ribu ton dari 2.592 pada bulan lalu.







Komentar Via Facebook :