Berita / Sumatera /
PKS Dituding Turunkan Rendemen Sawit untuk Tekan Harga TBS
Ilustrasi. foto: BSPJI Pekanbaru
Bengkulu, elaeis.co - Kebanyakan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu menyebutkan rendemen kelapa sawit petani hanya berkisar 18 persen. Namun petani mengklaim rendemen sawitnya bisa mencapai 24 persen.
Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, A Jakfar mengatakan, permasalahan perbedaan kualitas rendemen di Bengkulu terus terjadi karena tidak ada lembaga independen yang melakukan pengujian resmi. Bahkan pemerintah provinsi Bengkulu tidak memiliki tim untuk melakukan pengujian rendemen sawit.
"Inilah yang terjadi di Bengkulu, tidak ada yang melakukan pengujian rendemen kelapa sawit," kata Jakfar, kemarin (16/12).
Jakfar mengatakan, rendemen kelapa sawit pernah dilakukan pengujian oleh PPKS beberapa tahun silam. Hasilnya nilai rendemen di daerah ini rata-rata mencapai 22 persen.
"Kami juga telah melakukan pengujian besaran rendemen TBS. Hasilnya cukup bagus, yakni mencapai hingga 24 persen. Artinya rendemen di daerah ini cukup besar dibandingkan daerah lain di Sumatera yang rata-rata sebesar 20 persen," paparnya.
"Rendemen kita sebenarnya tinggi, tapi anehnya harga TBS kelapa sawit di sini malah rendah dibandingkan daerah lain di Sumatera," imbuhnya.
Ia mengaku, dengan nilai rendemen hingga 24 persen, harga kelapa sawit di Bengkulu harusnya sudah mencapai Rp 2.500 per kilogram. Namun sampai saat ini harganya tertinggi hanya mencapai Rp 2.300 per kilogram. Padahal daerah lain yang memiliki rendemen sebesar 20 persen harganya sudah mencapai 2.700 per kilogram.
"Kita cukup sedih dengan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu, rendemen kita tinggi malah dibilang rendah, akibatnya harga TBS di daerah ini selalu lebih rendah dibandingkan daerah lain di Sumatera," tutupnya.







Komentar Via Facebook :