https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

PKS Diingatkan Jangan Mainkan Harga TBS Sawit Jelang Nataru

PKS Diingatkan Jangan Mainkan Harga TBS Sawit Jelang Nataru

Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, bersama anggota DPRD mendatangi pabrik kelapa sawit di Kabupaten Kaur. foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Pabrik kelapa sawit (PKS) di Provinsi Bengkulu diminta tidak memainkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Momen jelang hari besar keagamaan baik Idul Fitri maupun Natal sering kali dimanfaatkan oleh PKS untuk membeli TBS dengan harga murah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, saat ini harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sudah mencapai Rp 2.000/kg. Tapi banyak petani resah lantaran adanya informasi bahwa harga akan anjlok jelang nataru. Hal itu disebabkan PKS akan libur akhir tahun.

"Walaupun mau libur nataru, tapi kita minta agar PKS jangan memainkan harga TBS kelapa sawit," kata Ricky, kemarin.

Dia juga meminta PKS mengumumkan jadwal libur  dari jauh-jauh hari agar petani bisa menggeser jadwal panen. "Jika tidak, maka akan banyak petani kelapa sawit kesulitan untuk menjual TBS kelapa sawitnya,"  tukasnya.

Jika perusahaan libur secara mendadak, maka pemilik ram sawit akan serentak menjual TBS sawit. Akibatnya pasokan TBS di PKS akan meningkat drastis dan biasanya perusahaan akan melakukan kebijakan penurunan harga.

"Untuk mencegah harga TBS dibeli murah, perusahaan harus mengumumkan kapan mereka tutup atau libur. Jadi ada waktu bagi petani dan pemilik ramp kelapa sawit untuk menjual TBS kelapa sawitnya," tuturnya.

Dengan memberi tahu kapan jadwal libur operasional, maka akan mengurangi kerugian yang akan ditanggung oleh para pemilik ram maupun petani sawit.

"Pada saat Idul Fitri lalu, rata-rata pengepul sawit maupun pemilik ram mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah. PKS harus mengumumkan segera kapan jadwal mereka libur, jangan sampai merugikan pengumpul sawit dan petani lagi," ungkapnya.

Dia meminta seluruh toke sawit maupun petani menjual hasil panen sebelum tanggal 24 Desember. Sebab biasanya pada tanggal itu perusahaan sudah berhenti membeli TBS.

"Jangan sampai masih menahan-nahan TBS, eh PKS-nya malah tutup," sebutnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :