Berita / Sumatera /
PKS di Bengkulu Diminta Garap Bisnis Pakan Ternak
Bungkil sawit sisa pengolahan TBS di pabrik CPO. foto: Barantan
Bengkulu, elaeis.co - Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu diminta jangan hanya memproduksi Crude Palm Oil (CPO), tetapi juga mengembangkan produk pakan ternak dari bungkil inti kelapa sawit.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengajak PKS di wilayah ini untuk melihat potensi produksi pakan ternak dari bungkil inti sawit. Karena bungkil inti sawit memiliki kandungan protein berkisar antara 18-22% sehingga dapat menjadi bahan baku pakan ternak yang sangat potensial.
"Kami ingin mendorong PKS di Bengkulu untuk memanfaatkan bungkil inti sawit sebagai pakan ternak. Selain memberikan nilai tambah pada industri kelapa sawit, ini juga akan membantu memenuhi kebutuhan pakan ternak di daerah ini," kata Hamka, Minggu (16/7).
Dia menambahkan bahwa diversifikasi produksi pakan ternak dari bungkil inti sawit akan memberikan manfaat ganda bagi sektor perkebunan dan peternakan di Provinsi Bengkulu. "Dengan menghasilkan pakan ternak dari bungkil inti sawit, kita dapat mengoptimalkan potensi industri kelapa sawit sekaligus memperkuat sektor peternakan di wilayah ini," katanya.
Ketua Asosiasi Peternak Bengkulu, Ahmad Kurniawan, menilai produksi pakan ternak dari bungkil inti sawit merupakan langkah yang sangat positif. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor pakan ternak. "Itu artinya akan mengurangi biaya produksi peternakan lokal," katanya.
Pengelola PKS di Bengkulu, Daniel Manurung, mengaku akan mengkaji lebih lanjut peluang diversifikasi usaha pakan ternak.
"Kami akan melakukan penelitian lebih lanjut dan mengembangkan teknologi produksi pakan ternak dari bungkil inti sawit. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara keuntungan bisnis dan keberlanjutan lingkungan," ucapnya.







Komentar Via Facebook :