Bintuni, Elaeis.co - Selama bertahun-tahun para petani sawit swadaya di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, harus mengarungi sungai agar bisa menjual tandan buah segar (TBS) ke satu-satunya pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada di kabupaten tersebut.

"Dan harga TBS yang kami terima pun selalu di bawah harga resmi yang ditetapkan Tim Disbun. Kalau ditetapkan Rp 2.100/kg, di PKS mungkin Rp 1.200/kg," kata Edi Nushowi, Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kepada Elaeis co, Selasa (23/11/2021).

Namun beberapa waktu terakhir beredar kabar sebuah PKS baru akan dibangun di Kabupaten Fakfak. Muncul optimisme di tengah para petani, harga TBS bakal naik oleh kehadiran pabrik itu.

"Nama perusahaannya kalau tak salah PT Rimbun Papua. Jaraknya lebih dekat ke kebun kami, mungkin 60 kilometer. Kalau sebelumnya kami harus menyeberangi sungai untuk jual TBS, kini nanti tinggal bawa TBS ke perbatasan melalui jalan nasional yang dibangun Pak Jokowi," kata Edi.

Pihaknya pun berharap ada pembinaan dari pihak PKS yang baru. Apalagi perusahaan tersebut juga diketahui memiliki kebun sawit seluas 1.000 hektar di Teluk Bintuni, dekat dengan kebun para petani.

"Bimbingan dan kemitraan sangat kami harapkan karena kami akan menjalani proses peremajaan sawit seluas 3.000 hektar guna menggantikan tanaman sawit yang ditanam di tahun 1997," tukasnya.