Rengat, elaeis.co - Berkat dampingan Widya Erti Indonesia (WEI), 240 pekebun anggota Asosiasi Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dinyatakan lulus audit Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) pada akhir tahun 2022 lalu.

Saat pertama kali ikut sertifikasi, 304 anggota Asosiasi Karya Serumpun berhasil mengantongi RSPO.

Untuk menyemangati petani, Head of Smallholders Programme RSPO, Guntur Cahyo Prabowo, melakukan kunjungan kerja ke kantor Asosiasi Karya Serumpun. Selain anggota asosiasi tersebut, kedatangan Guntur juga disambut puluhan pekebun kelapa sawit swadaya anggota Kelompok Tani Tunas Karya Mandiri dan Asosiasi Sawit Gemilang Indragiri.

Ketua Asosiasi Karya Serumpun, Juliono, mengatakan, pada pertemuan itu Guntur memberikan motivasi agar petani yang memiliki legalitas RSPO terus bertambah banyak.

"Diskusi berlangsung hangat, bahasannya seputar pahit manis pengalaman Karya Serumpun yang terbentuk sejak 2019 di bawah binaan WEI dalam menjalani proses sertifikasi," katanya kepada elaeis.co, Minggu (15/1). 

"Alhamdulillah, melalui proses yang tidak mudah, kami sudah meloloskan 304 orang petani dengan luasan 584 hektare mendapatkan sertifikat RSPO. Kemudian sudah surveillance pertama dan meloloskan 240 orang petani dengan luasan 459 hektare. Kami akan terus berupaya menambah jumlah petani yang berkomitmen mengantongi RSPO," tambahnya. 

Pada pertemuan itu Guntur juga menyampaikan bahwa standar bagi pekebun sawit swadaya setiap tahunnya diperbaharui agar petani menjadi lebih handal dan baik dalam mencapai tiga sasaran. Yakni naiknya pendapatan, memastikan praktek pertanian menggunakan standar budi daya yang lebih baik, dan petani memiliki akses pasar yang baik.

"Pak Guntur juga memberikan apresiasi kepada Karya Serumpun karena bisa menjadi panutan dalam menumbuhkan minat pekebun sawit swadaya lainnya untuk ikut sertifikasi RSPO," ungkapnya.