Berita / Sumatera /
Petani Terus Menunggu, Dana PSR Tak Kunjung Cair
Ilustrasi replanting sawit (Net)
Medan, Elaeis.co - Para petani sawit peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Mandailing Natal (madina), Sumatera Utara (sumut), tampaknya harus lebih bersabar. Dana untuk PSR yang ditunggu-tunggu tak kunjung dicairkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Teguh W Hasahatan Nasution, seorang petani sawit asal Kecamatan Tabuyung yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Madina, mengatakan, banyak petani setempat yang sudah melalui semua tahapan dan persyaratan, namun hingga kini belum menerima bantuan PSR.
“Tahun lalu para petani sawit yang anggota salah satu KUD di Madina, termasuk sepupu saya, ikut program PSR. Sudah mendapatkan rekomendasi tekniks atau rekomtek, mereka juga sudah menandatangani perjanjian tiga pihak di Dinas Perkebunan Sumut. Tapi dana PSR sampai saat ini tak kunjung cair,” katanya kepada Elaeis.co, Jumat (16/7).
“Beberapa hari lalu saya tanya lagi ke sepupu saya itu, belum cair juga katanya. Dana PSR belum masuk ke rekening koperasi mereka,” tambahnya.
Dia menduga, tak kunjung cairnya dana PSR disebabkan belum terpenuhinya kuota seluas 1.500 ha yang ditetapkan BPDPKS untuk Kabupaten Madina. Berdasarkan data yang dia dapat, luas kebun sawit yang didaftarkan dalam PSR baru mencapai 500 hektar, itu pun yang memenuhi persyaratan baru mencapai 200 hektar.
“Sampai sekarang masih berstatus pendataan lahan, belum ada kemajuan,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa penyebab mengapa masyarakat kurang berminat ikut program PSR. “Sejumlah petani mengaku ke saya, mereka enggan ikut PSR karena dana untuk PSR tahun 2020 pun belum cair. Nampaknya banyak yang enggak yakin dengan PSR,” ungkapnya.
Penyebab lainnya, mayoritas tanaman sawit milik petani swadaya di Madina masih berusia belasan tahun. “Yang bisa ikut PSR kan minimal usia 25 tahun. Di sini rata-rata petani menanam sawit tahun 2004 lalu, semuanya masih usia produktif,” bebernya.
Ia sendiri mengaku tak mungkin ikut PSR karena tanaman sawit miliknya masih sangat muda. “Halah, baru tahun tanam ketiga, mana mungkin ikut PSR,” ucapnya.







Komentar Via Facebook :