https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Petani Sawit Kukar Khawatir Pabrik Minyak Makan Merah Tak Bisa Berjalan Maksimal

Petani Sawit Kukar Khawatir Pabrik Minyak Makan Merah Tak Bisa Berjalan Maksimal

Minyak makan merah. foto: Kemenkop UKM


Kukar, elaeis.co - Mendukung hilirisasi kelapa sawit, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), akan membangun pabrik minyak makan merah di Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Jenggut.

Sembari menunggu penyelarasan dokumen Detail Engineering Design (DED) dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar telah memulai pematangan lahan serta pembangunan pagar dan turap. Diharapkan DED bisa segera clear sehingga pembangunan pabrik bisa dimulai tahun ini juga.

Meski rencana ini mendapat dukungan dari masyarakat di sekitar lokasi pabrik, namun Ketua Apkasindo Kukar, Jumadi Barik, mengingatkan agar proyek ini benar-benar dikaji secara matang sebelum dieksekusi.

Baca juga: Pabrik Minyak Makan Merah Bakal Dibangun di Kembang Janggut

Sebab, menurutnya, pabrik minyak makan merah akan sulit berjalan maksimal karena biaya produksinya lebih besar ketimbang harga jual minyak makan merah.

"Minyak makan merah bahan bakunya adalah CPO. Saat ini harga CPO berkisar Rp 13.000/kg. Sedangkan harga minyak goreng berkisar antara Rp 14.000 sampai Rp 16.000/liter," katanya kepada elaeis.co, Senin (9/9).

Untuk mendapatkan 5-6 kg minyak makan merah,  diperlukan 20 kg CPO. Dari sini bisa kelihatan bahwa biaya operasional akan membengkak.

"Tapi secara teknis, mungkin Disperindag Kukar ada perhitungan lain sehingga proyek ini mau di laksanakan," imbuhnya.

Menurut Jumadi, pemerintah daerah seharusnya lebih fokus pada pembuatan pabrik kelapa sawit atau PKS mini yang berbasis UMKM. Atau PKS khusus brondolan yang juga bisa memanfaatkan buah rawatan yang tidak diterima di pabrik yang biasanya masih ada brondolannya.

"Yang jadi kendala, pabrik kecil ini belum ada yang bisa membelah cangkang untuk mengambil kernel. Kami masih mendalami hal ini, supaya nanti ada produk lainnya dari pengolahan brondolan," paparnya.

"Tapi apapun program pemerintah daerah kami dukung selama untuk kesejahteraan petani sawit di Kukar," imbuhnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :