Berita / Nusantara /
Petani Sawit Dinilai Masih Bisa Jangkau Harga Pupuk dan Pestisida
Meski harganya melonjak, petani sawit dinilai masih sanggup membeli pupuk dan pestisida. Foto: Adin Salihin
Medan, Elaeis.co - Beberapa bulan terakhir harga pupuk kimia dan pestisida naik drastis seiring dengan kenaikan harga tandan buah segar (TBS).
Banyak petani sawit mengeluh karena mereka sangat membutuhkan pupuk dan pestisida untuk perawatan kebun.
Pengamat ekonomi kota Medan, Gunawan Benjamin, mencatat kenaikan harga pupuk sampai 50% dan terjadi dalam waktu empat bulan terakhir. Sementara kenaikan harga pestisida lebih 70% dan terjadi dalam dua bulan terakhir.
"Dari hasil observasi tim kami di lapangan, peningkatan permintaan pupuk yang signifikan itu datang dari petani sawit, bukan dari petani lain," katanya kepada Elaeis co, Senin (17/1/2022).
Menurutnya, permintaan pupuk dan pestisida dari petani sawit meningkat setelah harga TBS terus mengalami kenaikan. Padahal sebelumnya petani lebih banyak mengabaikan perawatan kebun sawit mereka.
Itu sebabnya dia menilai petani masih sanggup membeli pupuk dan pestisida. "Kenaikan harga TBS yang terus terjadi telah meningkatkan daya beli atau nilai tukar petani (NTP)," katanya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan pihak Badan Pusat Statistik (BPS), NTP naik menjadi 150 yang artinya para petani sawit dinilai masih mampu mengatasi kenaikan harga pupuk dan pestisida.
"Jadi, pada dasarnya petani sawit masih menikmati hasil atau keuntungan dari tanamannya," kata pengajar di sejumlah kampus di Kota Medan ini.







Komentar Via Facebook :