https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Petani Sawit Diminta Tidak Menganggap Bunga Rafflesia Sebagai Pembawa Sial

Petani Sawit Diminta Tidak Menganggap Bunga Rafflesia Sebagai Pembawa Sial

Warga berpose di sisi bunga Rafflesia yang sedang mekar. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, diminta ikut menjaga dan melindungi bunga Rafflesia yang langka. Bunga ini ditemukan di hutan sekitar perbukitan Kemumu di Kecamatan Arma Jaya dan seringkali dianggap sebagai pembawa sial oleh petani sawit. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kemumu, Triyono, mengingatkan para petani untuk lebih memahami pentingnya menjaga bunga Rafflesia yang dilindungi. "Karena tanaman ini terancam punah," katanya, Selasa (17/10).

Menurutnya, petani sawit seringkali menganggap bunga Rafflesia sebagai tanaman pengganggu. Padahal, tanaman ini merupakan salah satu kekayaan alam Bengkulu yang perlu dilestarikan.

"Bunga Rafflesia merupakan bunga terbesar di dunia dan hanya tumbuh di beberapa wilayah tertentu, termasuk Bengkulu. Sayangnya sering dianggap pembawa sial atau negatif sehingga dibabat," tuturnya. 

Dia juga menyesalkan banyak habitat asli dari tanaman langka ini rusak akibat aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan. "Pembukaan lahan sawit ikut mengganggu habitat asli bunga langka ini. Sejak Januari 2023, hanya tercatat 8 kali bunga Rafflesia mekar di Bengkulu Utara," ungkapnya.

Triyono menekankan perlunya kerjasama antara petani kelapa sawit dan komunitas pelestari alam untuk menjaga habitat Rafflesia. "Kami mengajak para petani untuk lebih memahami pentingnya menjaga bunga Rafflesia ini. Dengan menjaga habitatnya, kita juga berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati alam kita," katanya.

"Dengan kesadaran bersama, diharapkan bunga Rafflesia di Bengkulu bisa terlindungi dan terus berkembang, serta memberikan manfaat ekologis dan ekonomis bagi wilayah Bengkulu," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :