Berita / PSR /
Petani Sawit Diminta Tak Sia-siakan Hibah PSR
Pelaksanaan PSR dimulai dengan tahapan tumbang chipping. foto: MC Bengkulu Selatan
Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Provinsi Bengkulu diminta mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pada tahun 2023 ini. Pemerintah pusat sudah mengizinkan tanaman kelapa sawit yang berada di lahan gambut untuk ikut program PSR.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, petani yang memiliki tanaman sawit yang sudah berusia di atas 25 tahun sudah saatnya melakukan peremajaan.
"Petani sawit silahkan ikut PSR, yang kebun sawitnya di lahan gambut sudah boleh ikut, asalkan memiliki sertifikat lahan," kata Ricky, Rabu (1/2).
Ia mengatakan, PSR penting diikuti petani karena sektor perkebunan sawit ini diperkirakan semakin bagus prospeknya di masa mendatang. Selain itu, peremajaan lahan ini berguna untuk keberlanjutan sektor perkebunan sawit dari hulu hingga hilir.
"Makanya, bagi yang kebunnya tua, segera diremajakan agar produsinya kembali meningkat," ujarnya.
Dia menyebutkan, saat ini sekitar 5 ribu hektare kebun yang masuk dalam program PSR pada tahun 2019 silam sudah menghasilkan. "PSR ini belum begitu banyak yang memanfaatkannya di Bengkulu, padahal bantuan yang diberikan pemerintah tidak perlu dikembalikan. Makanya petani kami dorong terus agar memanfaatkan program ini," sebutnya.
Diabtara faktor penyebab masih minimnya petani yang mengikuti program ini yakni dana bantuan program PSR hanya sebesar Rp 30 juta per hektare, sementara kebutuhan melebihi nominal tersebut. Selain itu, petani juga enggan lantaran tak memiliki areal kebun lain sehingga apabila diremajakan maka tidak memiliki mata pencarian lagi.
"Persoalan ini terus dicarikan solusinya oleh pemerintah, di antaranya bekerja sama dengan KUD atau mengajukan pinjaman KUR," tutupnya.







Komentar Via Facebook :